Monday, May 31, 2004

....
malam ini
saya hanya ingin menggenggam tangan kamu
berbaring di padang rumput
menatap langit yang cerah
dan bulan yang penuh
sambil berbicara tentang harapan-harapan kita
....

Thursday, May 27, 2004

waktu berubah
demikian juga dengan orang-orang

....
i just didn't realized how fast it could be...

diawali dengan pagi yang membetekan:
bangun dari tidur pagi (tidur pagi? yap...kalo ada waktu biasanya saya tidur lagi sekitar jam 0600 sampai sekitar jam 0900...tapi ini amat sangat jarang)...
ok
bangun dari tidur pagi dengan amat sangat tidak nyaman karena jeritan seorang anak kecil. padahal saat itu saya sedang bermimpi dengan seorang wanita idaman saya. kita berdua sedang berdua saja, ngobrol ngalor-ngidul (walaupun hanya sekelebatan yang saya ingat; PLN dan PDAM...oh...jauh dari kesan romantis)
walhasil bangun dengan kepala pusing dan hati kesal. apa boleh buat, untuk mengembalikan tingkat kesadaran, saya putar the black album dari metallica...lumayan, berhasil. agak sadar saya.
tiba di kantor, cek koran, dan ada hal lain yang membuat bt. Kode saya tidak tercantum dalam berita headline dalam. ya amplop...kok bisa gini ya.
Reaksi pertama, ya tentu saja reaksi negatif...meskipun tidak menggunakan umpatan dalam kebun binatang. Selain itu, mau mengumpat siapa? kantor masih sepi.
Selepas siang, baru reaksi negatif itu berkurang.
"mungkin emang redaktur gw lupa ngasih kode"
"mungkin emang lagi kebagian piket dia jadi ribet"
"mungkin emang dia lagi sibuk mo nyiapin liputan ke medan"

...
sekian alasan bisa saja kan?

sore menjelang
dan speaker pesanan datang...

lengkap dengan sub-woovernya...
yang bisa mengeluarkan hentakan bas cosmic girl jamiroquai dengan jelas...
yesss

malam datang
dan setelah browsing beberapa blog
entah kenapa kesepian menjemput
padahal bagi saya; kesepian seperti aliran air dingin yang sangat memilukan...the fear will silence you...ini kata iklan fear factor di axn kalau saya sedang menontonnya di bandung.
dan sekarang saya mungkin sedang tenggelam di dalamnya

Sunday, May 23, 2004

Apa indikator yang kamu gunakan untuk menentukan liburan kamu terlalu panjang?
Kalau saya mungkin waktu masuk kerja lagi, sepertinya harus belajar dari awal.
Seperti sore ini, baru pulang dari Bandung langsung ke kantor buat menyiapkan bahan berita besok. Sekarang sudah ada dua bahan berita eksklusif, sejauh ini saya sudah 'terpana' di depan komputer lebih dari dua jam dan hanya baru menghasilkan dua alinea...biasanya kalau ada bahan eksklusif hanya dibutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk merampungkan berita....omigod
Padahal di liburan saya di Bandung tidak selama yang direncanakan, berhubungan 'todongan' redaktur Selasa malam untuk liputan mendadak ke luar kota (beruntung beritanya jadi HL); walhasil saya baru bisa berangkat Kamis siang, tiba kamis sore dan kembali minggu siang.
...jadi beginilah saya...iseng-iseng posting untuk kembali me-refresh kemampuan tulis menulis
Apa kabar Bandung?
Baik...
Sejak liburan terakhir ke Bandung awal bulan ini, ada satu tempat yang punya daya tarik lagi (selain palasari tempat pasar buku diskon).
Pasar Kota Kembang....Saya tidak 'memburu' bunga, tidak juga tas, pakaian atau pernak-pernik lainnya melainkan memburu keping kompak....CD maksudnya.
Pertama kali mendengar tempat ini dari seorang teman, waktu itu saya sedang mencari sebuah lagu, dia menyarankan supaya saya ke Pasar Kembang yang terletak di alun-alun Bandung....katanya sih "cari CD apa aja ada kok...dari lagu sampe DVD"
Penasaran...
saya akhirnya datang ke Jalan Dalem Kaum...setelah mengelilingi Jalan Dalem Kaum dan Jalan Asia Afrika...(dan sempat salah masuk lorong pasar yang menggunakan nama yang sama: Pasar Kembang) akhirnya ketemu juga.
Menempati gedung satu lantai, belasan kios tumplek menjadi satu dan hampir 99% menjajakan CD dengan berbagai macam format. Mulai dari CD MP3 lagu tahun 60-an sampai DVD film terbaru. Suasananya agak penuh sesak, ternyata memang banyak peminatnya. Apalagi waktu kemarin saya kesana, ada beberapa bule juga yang memburu DVD film...
yeaahhh...long life piracy ya bu....
Melihat tempat itu saya sempat berpikir mungkin sistim kapitalis lebih nyata diterapkan di sini....nggak tau juga sih.
Setelah puas menambah koleksi lagu di komputer...sekarang saya tergoda buat memanjakan telinga saya dengan membeli speaker yang dilengkapi sub-woover
Ada yang mau bantuin dana nggak?

Monday, May 17, 2004

orang bilang:
hidup tidaklah terpaut pada masa lalu
tapi menyongsong masa depan
.....
.....
yah sudah seminggu lebih saya tidak mengapdet blog ini, maaf buat teman-teman yang sudah berbaik hati to kill your time just to check this not-so fast-updating-blog...
....
tapi bener deh, minggu kemarin amat sangat crowded...diawali dengan kunjungan semalam ke Yogya...liputan pagi seputar thamrin (padahal mau ngabisin Rabu pagi untuk terlena di kasur....)...janjian sama orang-orang nggak jelas doyan ngaret yang akhirnya keukeuh sureukeuh minta di jadwal ulang buat ketemuan...dan diakhiri dengan piket redaksi hingga malam akhir pekan...belum lagi tugas liputan sialan ke jakarta utara (yang cuacanya amat sangat tidak ramah...di sini hujan di sana kepanasan....) yang mengambil jatah hari libur tercinta.
Beruntunglah...sempat menikmati week-end juga akibat rencana mendadak dari seorang teman dan salah belok dalam perjalanan...walhasil malam minggu kemarin saya begadang...dan minggunya baru nyadar menjelang dzuhur.
dan sekarang...minggu ini...SIAP SIAP KE BANDUNG......huahahaha

ps: buat seseorang yang menemani satu jam dari waktu begadang saya...thanks a lot...thanks buat ngasih waktu tidur kamu yang berharga hanya untuk pembicaraan ngalor ngidul kita...mudah-mudahan nggak kapok ya....
it really mean a lot for me...

Friday, May 07, 2004

melati
biarkan dia mendekat menyapamu
biarkan dia menatap memujamu
biarkan dia mengajakmu bercengkarama di bawah pelangi
biarkan dia mengajakmu duduk berdua menatap senja sambil berbagi kisah
biarkan dia menggandengmu menyusuri kehidupan

melati
mungkin dia punya sekarung harapan, sedangkan kamu...saya tahu kamu punya sebelangga kasih sayang. kenapa tidak kalian saling berbagi?

Tuesday, May 04, 2004

setetes air jatuh dari langit
menembus udara jakarta yang panas
namun dia menghilang
tersambar sengatan panas mentari

setetes air jatuh dari langit
meluncur menembus awan
dibelai hembusan angin
panas sudah tidak menyengat lagi
rupanya kawan awan menyergap mentari

setetes air jatuh dari langit
terbang bebas di udara
sambil sesekali menggapai angin
tersenyum dia
lalu menempel di hijau daun

setetes air jatuh dari langit
jatuh...
terus jatuh
tersenyum juga menyongsong bumi
lalu menghilang di telan tanah
namun senyumnya masih tersisa di udara