Tuesday, June 29, 2004

Anakku sayang...
sebelum kamu pergi
mari sini, duduk dekat ayah nak,
dan tolong dengar;
ingatlah, bahwa suatu hari nanti kamu akan memulai kisah mu sendiri dalam kehidupan.
kamu akan berjalan menyusuri titian waktu yang merangkai tanda-tanda jaman.
dan suatu saat nanti, akan tiba waktunya kamu akan memilih jalan cerita kamu sendiri.
mungkin kamu akan ragu
dan mungkin kamu akan bimbang.
hingga serasa kisahmu akan berakhir di persimpangan jalan itu.
mengambang dan melayang
tak tentu arah tujuan.
jangan begitu nak, jangan kamu bimbang
ingatlah satu hal;
bahwa ini adalah kisahmu sendiri
bahwa ini adalah cerita tentang kamu
berilah kisahmu warna-warna kehidupan
dan biarkan ceritamu mengikuti lika-liku pengalaman
tidak mudah memang
tapi ayah percaya bahwa kamu akan menjadi lelaki yang kuat
dan yakinlah bahwa rangkaian cerita kehidupan kamu, bahkan bakal menjadikan kamu lebih kuat.
yang bisa membuat kamu lebih arif bergelut dengan kehidupan dalam merangkai kisahmu sendiri...
Ayah akan tersenyum
percayalah, meskipun kamu tidak melihatnya
Ayah akan tersenyum
Karena kamu bisa merasakannya jauh di lubuk hati kamu
jalanlah nak
ayo jalan
songsonglah cerita kehidupanmu
jangan ragu merangkai kisahmu sendiri
karena suatu saat nanti, kita akan saling berbagi kisah kehidupan...

Friday, June 25, 2004

Kata jum'at diambil dari bahasa arab. Nama lain dari hari ini adalah sukra yang diambil dari bahasa sanksekerta dan berarti planet venus; mirip dengan pengertian bahasa-bahasa di eropa.
Friday is the day of the week between Thursday and Saturday. Its name is derived from the germanic goddess Frigg.
(diambil dari wikipedia)

mungkin buat sebagian besar orang, jum'at merupakan hari favorit.
"thanks God it's friday," kata orang barat.
"jum'at tuh hari krida (olahraga), ngapain juga ngedon di kantor," itu kata teman saya.
"udah bau-bau week-end jadi males kerja," masih kata teman saya yang lain.
Ok, mungkin banyak keistimewaan hari jum'at. Bagi sebagian muslimin misalnya, pada hari jum'at juga diwajibkan untuk melakukan ibadah shalat jum'at. Ibadah shalat dua raka'at yang diawali dengan dua kali ceramah pada tengah hari.
Sejujurnya, bagi saya pribadi yang menarik di hari jum'at adalah pasar dadakan menjelang jum'atan yang mulai saya kenal ketika menginjak bangku SMA.
Waktu itu, saya sering nebeng di Salman ITB untuk shalat jum'at, hanya karena ingin melihat pasar jum'at dadakan. Beragam barang dijajakan di sana, istilahnya keperluan dari ujung kaki hingga ujung rambut.
Apalagi barang-barang yang dijajakan cukup murah. Saya ingat betul dulu sepasang kaos kaki di sana dijual hanya sekitar Rp1.000 per pasang. Tapi setelah dipakai seminggu....
wah udah nggak kuat nanjak lagi nih kaos kaki...
kalau beruntung dan mau memilih, sepertinya bisa juga mendapatkan produk yang kualitasnya tidak terlalu jelek.
Itu ketika saya SMA....
lain lagi cerita ketika saya di SD.
Saya pernah melewatkan shalat jum'at karena tertidur di bawah pohon cengkeh masjid di komplek rumah.
waktu itu masjid di dekat rumah kelihatan sudah penuh oleh jama'ah. jadi saya pikir "kayanya kalo di bawah pohon cengkeh enak deh...". Yah enak memang...BUAT TIDUR.....
sekitar setengah jam kemudian saya tersadar karena dibangunkan teman saya...dan orang-orang sudah mulai pulang, mungkin sambil terheran-heran melihat saya dan berkata dalam hati "kok bisa ya?....". Sepertinya kalau tidak dibangunkan, saya akan tertidur terus sampai sore menjelang....
SMP lain lagi...seringkali saya rela jalan agak jauh dari sekolah saya ke Hotel Panghegar untuk shalat jum'at di sana. Dulu rasanya shalat di sana sangat mewah; karpet yang empuk dan hembusan dingin AC. Walhasil seringkali saya tertidur dengan anteng ketika khatib ceramah....
Pernah suatu kali, jum'atan di Hotel Panghegar ditiadakan. Akhirnya saya dan teman-teman shalat jum'at di SD Merdeka...wah...rasanya berkuasa sekali melihat anak SD yang masih kecil-kecil....(*gila kekuasaan mode on*)
Tapi sekarang, saya jadi agak prihatin kalau shalat jum'at. Ceramah shalat jum'at sering kali dijadikan ajang kampanye terselubung. Dan yang lebih parah lagi, ajang ceramah shalat jum'at juga sering digunakan sebagai media untuk menjelek-jelekan golongan tertentu...
plis deh...
(pssttt...ide postingan ini juga keluar ketika shalat jum'at tadi siang. Itu khatib kayanya doyan banget ngebentak orang ya.....)

Monday, June 21, 2004

Ibu adalah seseorang yang sangat mencintai kita, sampai kadang kita tidak bisa mengerti.
Ibu adalah seseorang yang membuat kita menyadari betapa hebatnya kita, tidak ada yang lebih baik daripada kita.
Kebahagiannya ada dalam tawa kita, dan kesedihannya dalam kesedihan kita.
Dia adalah seseorang yang kita tidak bisa hidup tanpanya.
Dia adalah segalanya....
(Rahul Khan)


Kapan terakhir kali kamu membuat ibu kandungmu menangis?
saya...hari minggu pagi lalu, dengan sebab yang sampai sekarang saya tidak mengerti.
Yah seperti biasa, kalau tidak pulang ke Bandung, saya 'absen' dengan menelepon ke rumah pada minggu pagi. Ngobrol ngalor-ngidul...sampai tiba-tiba saya menyadari bahwa ibu saya terisak menahan tangis...
ya amplop...gw tadi ngomong apa ya?...
akhirnya, karena khawatir saya juga ikut terisak, saya sudahi pembicaraan kami.
Ingatan saya melayang kepada beberapa peristiwa waktu saya kecil dulu...peristiwa yang membuat ibu saya menitikan air matanya...
ketika saya menjerit menangis ditinggal ibu saya pulang ke Bandung, sementara saya harus menjalani masa TK di Jakarta.
ketika saya mematahkan pajangan lilin yang mahal karena bermain-main dengan sarung selepas shalat.
ketika suatu pagi saya dipapah pulang oleh beberapa orang karena ditabrak dan terlempar dari becak antar-jemput sekolahan.
...
somehow beberapa hari terakhir ini saya merasa sangat sensitif dan ingin mengeluarkan air mata, beruntung masih bisa ditahan.
"mungkin kamu merasakan ada yang belum diselesaikan, ada masalah di bawah alam sadar kamu yang belum kamu selesaikan, jadi implikasinya seperti itu, kamu jadi lebih sensitif,"
itu kata teman saya
mungkin ada benarnya, ada masalah dalam bawah sadar saya yang harus saya selesaikan...
Can I....?

Thursday, June 17, 2004

kadang...
di tengah hiruk pikuk kehidupan dan keheningan malam
atau
di dalam hentakan matahari dan sapaan rembulan
atau...
di sela helaan nafas dan layangan angan
saya kangen kamu
amat sangat...
sehingga seakan waktu berhenti berdetak
mencoba untuk memberikan ruang bagi saya
dan bayangan kamu

Tuesday, June 15, 2004

ada gula ada semut...

mungkin ini semua berawal dari dicabutnya program Tebu Rakyat Intensifikasi beberapa tahun lalu, yang mengakibatkan terlantarnya beberapa ratus hektar lahan kebun tebu, disusul lonjakan harga gula pasir pada waktu-waktu tertentu, sehingga ada program importir khusus untuk si manis ini.
mungkin pemerintah punya maksud baik; menjaga harga gula di pasaran agar tetap terjangkau, melakukan tender untuk program importir khusus gula yang akhirnya dimenangkan empat BUMN; PTPN IX, PTPN X, Rajawali Nusantara Indonesia, Perusahaan Perdagangan Indonesia.
mungkin memang menteri perindustrian dan perdagangan melewati, melupakan, mengacuhkan atau apalah istilahnya itu, definisi dari waktu pengapalan. Dua kata sederhana yang jadi sumber masalah sekarang.
mungkin dari awal PTPN IX memang sedang kembang-kempis sehingga mereka minta bantuan Induk Koperasi Unit Desa untuk mendatangkan gula sebanyak 108.000 ton dalam rangka memenuhi kewajiban mereka karena menang tender.
mungkin surat permohonan ijin perpanjangan dead-line waktu pengapalan itu terselip diantara tumpukan kertas-kertas dan sekarang sudah menjadi bungkus gorengan di tukang gorengan langganan pasar slipi sana.
mungkin sekarang sudah waktunya semua pemeran utama; direktorat jenderal bea cukai, direktorat jenderal perdagangan luar negeri, menteri perindustrian dan perdagangan, 4 pemenang tender impor terdaftar gula, serta INKUD duduk dalam satu meja dan membicarakan ini sebelum semuanya dipolitisasi (lagi...).

kok week-end masih lama siiihhhh.....

Friday, June 11, 2004


dear loneliness
please come in
look...
I have bought a new guitar
we can sing together now..
well maybe we should adjust the string first
yes of course...
you can help me a lot, you know...I'm not very familiar with tones
I promise,
I won't curse you anymore
As long as you don't come along with your cousins
Sorrow and Pain...
We can spend much time together now...
Or maybe we can learn much from this gentlement
Come on sing together...
....
I do
I do
I do
I do
I do love you
I do
I do
I do
I do
I do need you
I do
I do
I do
I do
I do think about you
There's nothing more that I want from you

.... (I do by ten2five)

Wednesday, June 09, 2004

huhuhuhu...redaktur gw sore ini mencoba merampas sebagian semangat nulis gw di blog

1615
sore itu saya sedang anteng mengerjakan tulisan berita hasil liputan tadi siang, ada beberapa informasi menarik sebenarnya, hanya saja yang 'benar-benar' menarik cuma dua informasi. Satu info saya buat berita tersendiri, satu info lainnya saya tulis berkolaborasi dengan teman saya
redaktur: "ada berita apa roi?"
roi: "ini mbak, tentang kredit itu sama tentang sertifikasi..."
redaktur: "ada tulisan artikel nggak?"
roi:
(ya amplop...artikel mampus deh gw...)..."ada sih bahan..." sambil mengacak-ngacak meja kerja yang sudah penuh tumpukan kertas dan buku serta pernak-pernik lain
jantung saya berdegup kencang....dua berita...satu artikel...mau beres jam berapa nih?
oh God...right man in the wrong time and wrong place
seandainya saya sedang makan sore...
seandainya ada stok artikel...
seandainya space iklan banyak...
seandainya aku bisa terbang, kan kujelang engkau kekasih...(kahitna mode on)
tapi akhirnya, mungkin karena saat itu saya tidak bisa menolak penugasan...
"ok mbak ada..."
anggap aja curhat buat blog tapi pake bahasa resmi

1630
dua berita selesai dan satu artikel tampak memanggil-manggil dengan mesra...namun....
rekan senior: "roi...sini deh"
saya mendekat dengan firasat buruk
roi: "kenapa mas?"
rekan senior: "itu yang tentang kredit macet, buat dialog besok di radio ******* ya?"

firasat buruk membesar
roi: "oohh..trus?" (mode bego on)
rekan senior: "bantuin saya ya? tolong cari dua narasumber dan kamu jadi hostnya...besok jam lima sore..."
roi: "tapi mas besok masih ada rakornas"
(ngeles mode on)
rekan senior: "yaa acaranya kan sore, lagian ditinggal aja dulu itu rakornasnya, udah kamu aja deh..."
roi: "tapi..."
rekan senior: "nggak apa-apa kok, katanya pernah kerja di radio..."
somebody...ambilin kasur gw mau pingsan nih...
roi: "iya deh"

penulisan artikel di tinggalkan, mengejar dua narasumber untuk acara besok tampaknya lebih penting...satu jam lebih berkutat dengan angka-angka nomor telepon, merayu sumber agar bisa datang, stress dengan sms...
huhuhuhu
later on
redaktur: "roi, itu berita dari daerah cukup, tulisannya ditunda dulu ya..."
roi: "oh..."

sekarang tinggal stress acara besok...

Sunday, June 06, 2004

remember how childish we are when falling in love?
...
last night
somewhere in my dreams
I hold your hand
so tight
kind of don't-let-it-go-we-can-get-through-this hold
I smile
You smile
...

Thursday, June 03, 2004

how does it feel if we killed someone?
is it feel ugly or bad?


Pagi ini saya bangun dengan perasaan aneh akibat sekelebatan mimpi tidur jam enam-an pagi (it's holiday time guys...).
Rumah orang tua saya di bandung kemasukan dua orang mafia, atau pembunuh bayaran ya? atau kriminal maniak ya? entah lah.
sound so weird eh?
apa yang mereka cari? entah juga. sebagian besar mimpi mungkin digariskan untuk tidak dapat dimengerti.
well anyway....
saya berhasil menyelinap ke luar lalu teriak-teriak minta tolong. ada beberapa hansip yang sedang berjaga-jaga di luar. mereka coba buat masuk, tapi rupanya pintu-pintu utama rumah sudah dikunci dari dalam.
Saya blingsatan...
di dalam rumah masih ada orang tua saya, bagaimana nanti kalau mereka 'diapa-apakan' ?
lalu ada pak rt lewat, saya coba minta tolong kepada beliau (mau tau siapa? Syafi'i Ma'arif, ketua Muhammadiyah saat ini...what the...anyway no political purpose here), yah dia coba berbuat sesuatu, tapi tampaknya tidak membuahkan hasil.
saya tidak sabar...
akhirnya saya masuk lewat pintu garasi berbekal baja tulangan diameter sekitar 10mm dengan panjang sekitar 4 m.
gw lebih baik ngebunuh orang daripada ngedenger mamah ngejerit...
si jahat pertama berhasil dilumpuhkan ketika saya mengaitkan bagian belakang lehernya dengan baja tulangan dan menghujamkan kepalanya ke tembok.
yang kedua, entah bagaimana caranya saya bisa menusukan baja tulangan itu ke lambungnya.
sesaat kemudian saya sudah terbaring di rumah sakit, semuanya serba putih; dindingnya, lantainya, tempat tidurnya, kasurnya, semuanya.
saya termenung "kok udah di sini lagi sih?"
somehow i feel ugly and bad inside, a deep one
...
sontak saya terbangun
entah kenapa 'rasa' itu masih bersisa.
jadi...
gimana rasanya ya?