Monday, March 22, 2004

pria itu menangis histeris sambil mengelus wajah seseorang yang tergolek di tandu.
sedangkan pria di tandu itu....
mungkin dulu yang terlihat di bagian atas kepalanya adalah lilitan sorban putih, namun yang terlihat sekarang adalah bungkahan otak manusia, yang tampaknya belum pecah, terurai dari batok kepala yang sudah bolong.
warna kulit wajahnya...lebih dari pucat...putih kehijauan. mungkin karena seluruh darah yang ada di tubuhnya sudah terkuras habis lewat batok kepala yang bolong itu.
pria yang menangis itu adalah salah seorang pendukung hamas
sedangkan pria di tandu itu adalah Sheikh Ahmed Yassin, pendiri dan pemimpin hamas.
gambar itu diambil oleh salah seorang kameramen atau koresponden reuters di jalur gaza, sesaat sebelum jenazah Sheikh Ahmed Yassin dibawa oleh ambulan.
saya tidak bisa dan tidak tega untuk menampilkan foto itu di sini. Terlalu kejam rasanya.
entah kenapa beberapa saat kemudian, sebuah lirik lagu iwan fals kembali menyeruak dalam ingatan
....
Oh..ya andaikata dunia tak punya tentara
Tentu tak ada perang yang makan banyak biaya
Oh...ya andaikata tak punya tentara
Tentu tak ada perang yang makan banyak biaya
Oh...ya andaikata dana perang buat diriku
Tentu kau mau singgah bukan cuma tersenyum
Kalau hanya senyum yang engkau berikan
Westerling pun tersenyum

....

Naif rasanya kalau mengharapkan adanya perdamaian di kawasan teluk sana; israel yang keras kepala, palestina yang tidak mau kalah dan arab yang terpecah.
perang dunia pertama dan kedua dimulai dari kawasan yang dulu disebut Yugoslavia.
Mungkin nggak ya, perang dunia ketiga dimulai dari kawasan teluk?

Wednesday, March 17, 2004

just want to share with anyone who read this
--------------------------

semalam, setengah terlelap saya terbangun, entah apa yang membuat saya langsung mencari ponsel saya dalam kegelapan.
dan ternyata sebuah pesan singkat masuk
A bs telp ke hp skarang. mo konsultasi niy
adik saya yang pertama ternyata, konsultasi apa ya?
....
halo?
iya A...
Aa telepon ke rumah aja ya
(lebih murah pikir saya)
iya deh
...
halo
iya A
kenapa?
A kemaren-kemaren ada di campus ada job fair kaya gitu...iseng-iseng daftar ke samsung sama maersk. kalo samsung nanti kerjanya di bekasi, trus kalo yang maersk kerjanya di tanjung priok. tapi kayanya lebih tertarik ke maersk soalnya katanya bisa disekolahin di denmark sana
....bla bla bla


satu pikiran terlintas
akhirnya. temen berantem pas kecil itu udah mau 'terbang' juga
ada rasa haru terselip
good luck ya
semoga semua yang kamu dapet selama ini baik di rumah ataupun di luar rumah bisa jadi bekal yang cukup buat kamu

------------------------------

just asking kalo yang ini...
no offend
kenapa ya temen-temen deket gw yang cewek kalo 'dapet' waktu-nya ampir bersamaan?
jadi ada saat-saat dalam satu bulan...
gw dijutekin secara bersamaan
omigod...

Monday, March 15, 2004




Hi monday
here I come
pekan yang baru
hari yang baru
matahari yang baru

semoga minggu ini
saya dapat menjalani
untaian hari tanpa henti
tumpukan tugas yang menanti

semoga minggu ini
saya diberkati kekuatan hati
kemantapan angan
keleluasaan asa

selamat tinggal minggu lalu
selamat tinggal asa kelabu

Hi monday
here I come

Tuesday, March 09, 2004



ladies and gentlement, this is captain speaking, in the few minutes we will be landing at incheon international airport, the local time is 07:30, and the weather is a little bit cloudy and snowy....

salju?...yes...gw mau ngeliat salju nih sekarang...
tapi...ya amplop...
gw cuman bawa jaket dua biji
mampus deh gw...


semuanya berawal dari ucapan redaktur saya
"roi, kamu mau beli ginseng? nih ada undangan", katanya sambil menyerahkan sehelai kertas.
saya pikir ibu yang satu ini bercanda
ngapain juga gw beli ginseng?
...
HAH ke Korea?
YESSS!!!


undangan liputan itu sempat tertunda karena masalah administrasi visa di kedutaan besar korea selatan (yang akhirnya membuat saya bisa bergabung dengan rekan-rekan di acara trekking of the year...sip lah)
kami (RCTI, TVRI, Kompas, Republika, dan Bisnis Indonesia) berangkat dari Jakarta Kamis malam, sekitar pukul 22:00 dengan Korean Airlines. Selama penugasan liputan, baru kali ini saya bisa merasakan penerbangan malam. Yang terbayang adalah nikmatnya istirahat dibalut kegelapan langit malam.
Namun ternyata oh ternyata, saya mendapat tempat duduk paling belakang. tempat duduk yang terhalang oleh partisi sehingga tidak bisa direbahkan secara optimal. walhasil selama enam jam penerbangan tanpa transit, saya mungkin hanya sempat tidur-tidur ayam sekitar satu jam...
Tiba di Incheon Seoul sekitar pukul 07:30.
for those who wondering why we arrived at seven thirty in the morning, considering that we take off at 22:00 and about six hour time to travel. well...there's a time difference between indonesia and korea about two hours.
jadi begitulah, diantara kegirangan saya karena melihat salju pertama kali (*mode kampungan on*) ada juga rasa was-was akibat kemungkinan parahnya rasa dingin yang ditimbulkan.
Dan menurut visitor escort kami (dia seorang direktur...tepatnya overseas division director...omigod), dalam 100 tahun sekali musim salju di korea berlangsung hingga awal Maret, dan kesempatan itu tepat jatuh pada saat kedatangan kami ke korea.
dan memang menurut beberapa informasi yang saya tangkap (saya sama sekali tidak bisa membaca dan berkomunikasi dalam bahasa korea), salju di negeri ginseng tahun ini termasuk yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir. transportasi tersendat sementara karena di beberapa ruas jalan utama ketebalan salju cukup tinggi, beberapa rumah kaca milik petani hidroponik rubuh karena kaca yang ada tidak sanggup menahan beban salju, sapi-sapi yang kedinginan di luar, beberapa ritel skala kecil yang tidak beroperasi karena bangunan rubuh, dan yang lainnya. pemerintah setempat akhirnya mengerahkan tentara untuk membersihkan salju yang menggangu.
beruntung pada hari kepulangan kami, salju sudah mulai mencair.
baru kali ini saya mendapatkan undangan liputan yang suka-suka, di seoul kami sama sekali tidak terikat dengan jadwal liputan, rencana liputan kami yang rencanakan, pihak penyelenggara hanya menyediakan tranportasi dan akomodasi.
..........
apa yang menarik di Korea?
mungkin semuanya: budayanya, bahasanya, masyarakatnya...
dari sisi budaya misalnya, tidak ada orang muda yang berkumis atau berjanggut. salah seorang pengusaha korea yang sempat melewatkan waktu menemani kami mengatakan bahwa hanya orang tua bercucu yang mempunyai janggut dan kumis.
ketika saya tanyakan alasannya, dia hanya menjawab bahwa itu hanya tradisi di korea untuk menghormati orang yang lebih tua.
sama halnya dengan merokok, jika tidak ada orang yang lebih tua merokok, pantang bagi orang muda korea untuk menyulut api rokok. sopan santun katanya.
hal lainnya adalah tempat duduk di bus. seorang visitor escort yang kebetulan orang indonesia sempat 'disemprot' oleh orang tua yang tidak dia kenal hanya karena membiarkan seorang ibu berdiri di subway, sedangkan dia enak-enak duduk.
"padahal waktu di jakarta kan hoki-hokian kalo buat tempat duduk di bus ya..." kata dia sambil nyengir.
budaya di sana juga membatasi kita untuk....apa ya istilahnya...mungkin kalo basa sundanya: ngetrek awewe, iseng menggoda gadis yang lewat.
mengucapkan: gadis cantik (agasi yapuda...kalo nggak salah) kepada gadis yang sedang lewat di depan kita hanya akan mendapatkan pandangan sinis dari gadis itu, karena kita bisa dianggap kurang waras...
bagaimana dengan makanan?
well...mungkin orang korea nggak bisa makan tanpa asinan bogor...
setiap kali acara ritual makan, hidangan acar tidak lupa untuk dihidangkan. ada sekitar enam atau tujuh jenis acar yang menjadi teman makan, baik untuk sarapan, makan siang atau makan malam.
orang korea juga biasa memakan lauk terlebih dahulu, baru nasi belakangan. dan porsi nasi ini cukup besar, tiap orang mendapat jatah sekitar satu mangkok sayur nasi. rasanya lebih mirip ketan, liket...
pertama kali makan malam dengan orang korea saya takjub. meja di hadapan saya penuh dengan acar-acaran dan tempat panggang mini. mungkin karena saat musim dingin, kami diundang untuk makan malam barbecue sambil menghangatkan diri.
potongan daging tipis mentah langsung diletakan di panggangan yang sudah panas. sambil menunggu daging matang, kami mencoba berbagai jenis acar tersebut. ada yang masih bisa 'diterima' oleh lidah kami, namun ada juga yang rasanya aneh. dan ternyata kami tidak perlu menunggu lama untuk menunggu daging matang, hanya dibutuhkan waktu sekitar tiga sampai lima menit.
jadi keingetan rumah-nya aip nih....
kapan bakar-bakar lagi ya?....

bahasa?
saya hanya mempelajari dua kalimat...
kamsa hapmida (terima kasih)
shela hapmida (permisi)


-------------------------

update: foto sebagian sudah dilihat di sidebar foto
enjoy

Tuesday, March 02, 2004

saya bersiap, duduk bersila lalu mengambil Al Qur'an untuk membaca surat Yaasin; untuk mengenang adik pertama saya yang telah meninggal beberapa waktu yang lalu.
tapi saya tertegun...saya hanya mengenakan celana pendek, sama sekali tidak memakai selembar sarung ataupun sehelai pakaian atasan. biasanya untuk ritual seperti ini saya selalu merapihkan diri saya dengan mengenakan pakaian yang pantas.
kenapa ya?...biarin deh
yang penting niat kan...

saya mulai membaca surat Yaasin, entah mengapa kali itu saya merasa agak kikuk untuk membaca ayat-ayat suci Al Qur'an. mungkin bukan Al Qur'an yang biasa saya baca, batin saya.
sambil membaca ayat-ayat suci, pikiran saya melayang pada kenangan adik pertama saya. dulu mungkin kami sering bertengkar, namun seiring perjalanan waktu dan kepindahan saya ke Jakarta, saya merasakan bahwa hubungan saya dengan adik-adik saya semakin dekat. benar kata pepatah, jauh di mata dekat di hati.
dia anak yang baik, berbakti kepada orang tua, sesekali pergi gaul dengan teman-teman di kampus. Tipikal anak kampus ideal. dia mempunyai beberapa kelebihan daripada saya, kakaknya. kelebihan yang mampu membuat saya dulu sempat iri, namun sekarang kelebihan yang dia miliki membuat saya bangga sebagai kakaknya.
kembali saya merasa aneh, kenapa rasa kehilangan ini tidak terlalu besar? kenapa tidak ada tetes air mata yang mengalir di pipi saya?
aneh...
tiba-tiba saya mendengar suara keras pintu garasi yang sedang ditutup. saya tersentak, karena biasanya yang melakukan rutinitas itu adalah adik pertama saya. sebagai anak lelaki terbesar setelah kepergian saya ke Jakarta, menutup pintu garasi adalah salah satu kewajiban dia.
lalu terdengar jeritan ibu saya memanggil namanya...
namun itu lebih menyerupai rintihan...
memelas...
beberapa kilatan bayangan timbul di benak saya...
adik saya telah meninggal...
tertabrak mobil...
kepalanya terbentur di bagian belakang
dan tidak pernah bangun lagi..
saya dikejutkan kembali oleh teriakan ibu saya...
saat itulah saya mulai terisak...
kenapa kamu yang harus duluan?
Aa pengen banget ngeganti-in tempat kamu
Aa nggak mau ngalamin perasaan ini

saya terisak...
....
....
saya terbangun dari tidur sambil menahan isakan tangis, tangan saya menggapai mencari handphone yang tergeletak di sekitar kasur...
call rumah...nada sambung terus
call teteh... nada sambung terus
call rumah...masih nada sambung
call teteh...voice mail
call adik pertama saya.....diangkat...
"kamu nggak apa-apa?"
"nggak"
Alhamdulillah
"baru bangun tidur ya?"
"ya A, tapi nggak apa-apa.."
"kok nelepon ke rumah nggak ada yang ngangkat?"
"mungkin kabel listriknya lagi di copot, mau nelepon ke rumah? bentar ya..."
.....
saya termenung...
mungkin selama ini saya masih belum menyadari arti penting kehadiran seseorang.
mungkin Dia ingin menyadarkan saya bahwa saya telah kehilangan sesuatu yang amat sangat berharga

ma'afin gw Wi...
terima kasih buat segalanya
....