Monday, February 27, 2006

birthday present


"...jadi masa kehamilan itu 40 minggu ya dok?"
"Iya, 40 minggu, tapi biasanya kalau anak pertama itu kemungkinan bisa lebih cepat"
"oohhh"
"dan kalau yang ini, perkiraan saya lahirnya nanti, 10 Oktober."
"...."
well then, i guess my wife don't have to bother to get a present for me

Wednesday, February 22, 2006

Broken Flower

...
every seasons
has its end

...

itu saja yang teringat oleh saya, seusai diajak teman saya buat nonton film premier: Broken Flower siang tadi. Kutipan itu diambil dari theme song film itu, muncul ketika awal film, di tengah-tengah film, dan akhir film. Saya juga suka beat lagu itu.
Tentang film-nya sendiri, jangan berharap banyak buat yang suka film Hollywood. Film yang dibintangi oleh Bill Murray dan Sharon Stone ini merupakan jenis film festival. Bahkan katanya sempat diputar di Jiffest tahun lalu. (too bad i miss Jiffest...)
Tapi menonton Broken Arrow bagi saya adalah seperti kita berbicara dengan seorang teman dekat, mendengar cerita kehidupan dia sambil duduk ngopi di sebuah cafe, di sebuah sore yang hangat.

Friday, February 17, 2006

Menulis

Saya sering kali merasa ingin menulis sesuatu di jurnal on-line ini ketika mendapat ide, tapi terkadang saat-saat seperti itu tidak memungkinkan. Saat di angkutan umum, saat mendengarkan presentasi dalam konferensi pers, saat berjalan melintasi jembatan penyeberangan, saat menonton tv atau film, saat 'diceramahi' nenek, saat bermain dengan keponakan, saat mendengarkan istri berbicara, saat melamun, saat....
Begitulah
Dan sore ini saya mau membalikkan itu semua. Sekarang, kondisinya cukup nyaman buat saya dan cukup memungkinkan untuk menulis sesuatu di jurnal on-line ini.
Jum'at sore hari di sebuah food-court yang cukup ramai di bilangan Casablanca, duduk sendirian di dekat jendela besar-besar yang memungkinkan saya melihat Mega Kuningan dan keramaian jalan sore hari di Casablanca, ditemani dengan alunan dari gumaman Elvis 'The King' Presley: Crying in The Chapel, juga tidak lupa Vietnamesse Coffe yang sudah hampir habis.
Tapi saya tidak ada ide menulis. Hahahaha.
Saya jadi bertanya-tanya apa yang sedang dipikirkan seorang JK Rowling ketika menulis cerita Harry Poter di sebuah cafe, apakah sempat mengalami writers block?
Saya hanya ingin menikmati Jumat sore dari tempat saya sekarang ini, keramaian di luar sana, riuh rendah suara yang bercampur pada latar belakang alunan suara Elvis, duduk sendirian.
(Elvis telah berlalu, sekarang giliran Foo Fighter dengan Walking After You-nya)
..
Setelah terdiam cukup lama di sini, sedikit banyak saya mulai mengerti kenapa ada orang-orang yang suka dengan posisi yang tinggi, baik dalam artian sebenarnya ataupun kiasan.
Seperti sekarang ini, saya bebas bisa melihat kemana saja, bisa melihat kejadian yang ada di bawah saya minimal dengan radius hampir dua kilometer. Itu juga karena terhalang gedung.
Saya, misalnya, bebas melihat kemacetan di Casablanca dari arah Kuningan ke Sudirman tanpa harus mengalami macet itu sendiri. (Macet di Jakarta? Ampuuuuun).
Tapi saya juga bisa melihat kesulitan seorang ibu yang sedang berusaha menyeberang di luar zebra-cross tanpa bisa berbuat apa-apa. Saya bisa melihat jajaran Ojek (Again? Oh yes) di akses masuk Mega Kuningan.
Saya juga bisa melihat jajaran kibaran bendera negara-negara tetangga, 12 negara termasuk Indonesia, di akses masuk Mega Kuningan.
Yang saya tunggu sekarang ini adalah air mancur yang biasanya dinyalakan mulai sore hari di tempat yang sama. Nuansa kesegaran yang disebarkan membuat saya ingin segera mandi.
Akhirnya tulisan ini ditutup dengan nasihat Keane yang sempat menjadi back sound iklan Honda: Everybody Changes

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com

Wednesday, February 15, 2006

Ojek

(Pagi tadi, di halaman MPR-DPR, ketika sebuah motor melintas)
Mau ojek Bang?
O iya...
Ke mana?
Ke Karet Tengsin ya?
Karet Tengsin?
Iya, lewat belakang aja, lewat Benhil
... Nggak bisa sampe pasar (palmerah) aja ya?

...
Baru kali ini, seumur-umur sebagai pengguna ojek di Jakarta, ada Ojek yang nawar. Rasa-rasanya hampir selalu saya, sebagai pengguna, yang selalu nawar. Itu pun hanya terjadi kalau saya tidak mengetahui secara pasti lokasi tempat tujuan.
Belum lagi arah yang ditawarkan ojek itu berlainan arah.
Ya ampun, udah berapa tahun jadi ojek pak?

Sunday, February 05, 2006

Haiku

Matahari mulai terbenam di barat
Diiringi awan yang merapat
Mengapa hidup terasa berat?