Friday, June 30, 2006

see you later....

kotak biru kecil tempat keple'an
15 helai kertas coretan nomor sumber
notes ukuran sedang yang sebagian kecil ujungnya terlipat-lipat
drrrrrrtttttt...enam pesan masuk di handphone
enam buah name card holder
satu charger erisson
satu konektor USB
satu cradle palm
satu radio tape walkman
satu earphone
berbagai macam prentilan nggak jelas mulai dari sendok kecil, patung kucing kecil sampai satu buah CD-RW yang ternyata belum terpakai
semoga nggak ada yang kelewat
dan semoga
dan semoga
semoga

Thursday, June 29, 2006

I hate good bye

Judul di atas adalah awal dari email perpisahan saya di tempat kerja saya sekarang ini. Besok adalah hari terakhir saya kerja di kantor yang selama hampir enam tahun saya datangi.
Tapi ternyata susah juga ya membuat kata-kata buat perpisahan. (Sebenernya sih bukan perpisahan, toh saya dan teman-teman di kantor ini kan masih bisa saling ketemuan).
Coba aja liaat awalnya: 'I hate good-bye' basi banget nggak sih? Saya pengennya sih ngebuat email perpisahan yang breath-taking words... nggak perlu puitis, tapi 'kena', and that's a big problem considering that I only have a one day to think about it.
Belum lagi ucapan terima kasih buat teman-teman di kantor ini dan berbagai nara sumber. Coba lihat, teman-teman reporter di Jakarta saja ada sekitar 100 orang, belum teman-teman di daerah, belum teman-teman di bagian lain, belum lagi teman-teman di perusahaan... udah deh.
huh
huh
huh

Monday, June 19, 2006

doubt....


iya........... nggak...........
iya........... nggak...........
iya........... nggak...........
iya........... nggak...........
iya........... nggak...........
iya........... nggak...........
iya........... nggak...........
iya........... nggak...........
iya........... nggak...........
iya........... nggak...........
iya........... nggak...........

Monday, June 12, 2006

the job

...
well roi, we're offering you the job
I guess you will fit in and get along with this company
...
that's it
that's the answer that I'm looking for.
Maybe she didn't realized that waiting for that kind of answer is making me nervous, just like when you have crush on a cute girl and ask her if she want to be your girlfriend.
that's it

Friday, June 09, 2006

tentang posko

Ada yang tau kepanjangan apa Posko itu?
Sekarang ini banyak sekali posko yang didirikan berbagai organisasi untuk menggalang dana bantuan buat Yogya.
Setahu saya, posko itu singkatan dari Pos Komando, dan istilah komando ini biasanya digunakan di dunia kemiliteran. Jadi bayangan saya, posko itu semacam tempat untuk berkumpul para komandan militer untuk membahas aksi operasional mereka di lapangan.
Tapi nanti dulu, yang namanya komandan di dunia militer itu kan biasanya hanya satu orang, bukan banyak orang.
...
ahhh
mungkin posko yang dimaksud oleh organisasi-organisasi yang peduli itu kependekan pos koordinator, tempat untuk mengkoordinasikan berbagai sumbangan yang bakalan disalurkan ke Yogya, jadi lebih gampang diatur oleh mereka.
Tapi....biasanya kan yang jadi koordinator itu satu orang atau satu lembaga biar lebih teratur.
Kok semuanya mau jadi koordinator ya? padahal konsekuensinya kan berat.
entahlah

Friday, June 02, 2006

Pancasila ?

Saya sekarang tidak hapal pancasila.
Coba ya
Kesatu: Ketuhanan Yang Maha Esa
Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
Ketiga: Persatuan Indonesia
Keempat: Kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan (ini setelah saya mencoba menggali ingatan, dan termenung sekitar dua menit)
Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Ada yang mau mengoreksi?
Silahkan...
Mungkin ini juga yang harus dilakukan terhadap Pancasila sekarang ini, KOREKSI.
Bukan koreksi pada lima sila tadi, dan bukan pula koreksi pada butir-butir P4 (Pedoman Penghayatan Pada Pancasila ... ini boleh juga dikoreksi kalau salah kepanjangannya).
Pancasila itu bagus, cuma sayangnya tingkat kebagusan itu masih ada dalam taraf ide saja, bukan pada taraf pelaksanaan.
Coba deh renungkan lagi, kalo memang Pancasila benar-benar diterapkan di Indonesia, mungkin kita bisa menjadi sebuah negara yang bermartabat. Bukan seperti sekarang ini, terkenal karena birokrasinya yang berbelit, tingkat korupsi yang menjulang, budaya yang semakin merapuh... masih banyak lagi.
Koreksi yang dibutuhkan oleh Pancasila sekarang ini ada pada tingkat penerapan, pelaksanaan dan kenyataannya di lapangan yang sekarang ini nol besar.
Mungkin koreksi ini seharusnya dilakukan dari beberapa tahun yang lalu.
Pada saat saya masih bersekolah dulu, mulai dari SMP, SMA dan kuliah, materi penataran P4 selalu tidak lepas pada saat masa orientasi. Saya tidak tahu apakah setelah tahun 1994 kalangan perguruan tinggi masih menerapkan orientasi yang juga mencantumkan Program Penataran P4. Sepertinya tidak ya...
Tapi bahkan Program Penataran P4 tadi tidak terlalu efektif mengenalkan Pancasila. Kalau boleh saya bilang, Program Penataran P4 itu tidak lebih daripada program promosi berbagai kebijakan pemerintah orde baru. Bukan mengenalkan Pancasila secara keseluruhan.

Thursday, June 01, 2006

Tentang Menulis

Menulis itu (kadang-kadang) bisa susah. Kalau tidak percaya, bisa tanya ke setiap penulis atau jurnalis cetak. Buat para penulis, istilah writers-block sepertinya sudah cukup diakrabi. Saat-saat dimana kemampuan menulis tidak bisa menjembatani ide yang berkembang di kepala.
Buat para jurnalis cetak, yah... permasalahan memilih lead berita sepertinya sudah jadi penyakit biasa. Pulang liputan, dapat hasil wawancara, tapi ketika ingin dituangkan menjadi sebuah berita, kadang-kadang si jurnalis agak terpekur. Memikirkan kepala berita yang cocok.
Kemarin, ketika sedang chating dengan ibu ini, saya juga tertegun ketika dia bertanya, "kamu suka nulis apa?"
...
Iya ya, saya suka nulis apa ya?
Kalau masalah kewajiban, ya hampir setiap hari saya menulis berita. Tapi masalah suka atau tidak suka, itu sepertinya lain.
Menulis di blog? Yah kurang lebih ini sih sebuah jurnal, cerita kehidupan, pandangan pribadi, yang bisa jadi hanya sarana pengungkapan perasaan...deuuu.
Tapi sebenernya, salah satu tujuan saya punya blog adalah; saya ingin kemampuan menulis saya tidak terpaku kepada kemampuan menulis berita semata. Ini bukan berarti saya penulis berita yang baik lho, saya hanya ingin punya media selain tempat kerja saya bekerja untuk bisa menulis sesuka hati saya. Tanpa harus memperhatikan tenggat waktu, tanpa harus memperhatikan kaidah penulis; piramida terbalik, 5W+1H, pemilihan kalimat aktif-pasif dan tetek bengek lainnya.
Saya ingin mengembangkan kemampuan menulis saya lewat media blog.
Dan kalau diperhatikan, cukup banyak blog-blog yang menurut saya mempunyai nilai tambah dari sisi penulisan. Dan gaya penulisan blog-blog itu tidak monoton, ada yang romantis, ada yang runut, ada yang abstrak, tapi tetap saja semuanya menarik untuk dibaca.