Wednesday, November 29, 2006

Bad Mood


Pagi-pagi, buat saya merupakan momentum yang cukup penting untuk menjaga ritme jiwa untuk sehari penuh. Apalagi pekerjaan yang sekarang membutuhkan penyerahan jiwa dan raga yang seutuhnya (beuh...). Makanya saya berusaha untuk tidak marah, bete (beunang tihang? hehehe...), bad mood, manyun, atau rekan-rekannya dan saudara-saudara daripada yang disebutkan tadi, saat pagi menjelang.
Tapi susah sekali ya.
Sepertinya ada saja yang bisa membuat saya mau marah dan menahan kesal. Pagi ini misalnya, ada revisi tambahan mengenai pekerjaan yang harus diselesaikan sementara event sudah ada di depan mata, belum lagi ada pekerjaan saya tertunda karena saya harus menunggu hasil tabulasi dari beberapa orang yang seharusnya sudah saya terima sejak minggu lalu.
Yah...untungya saya punya blog tempat saya memuntahkan semua itu.
Menunggu tanpa bisa melakukan apa pun buat saya sangat menyiksa.
rasanya ingin teriak....
SHIT (sorry...)
HELL (sorry lagi...)
Saya jadi teringat sesuatu hal, rasanya saya saat ini ingin sekali menjadi sebuah telaga nan luas di pegunungan yang dingin, yang mampu menampung semua beban hidup tanpa harus merasa kelebihan lalu kesal dan menumpahkannya ke sesuatu hal.
Mungkin saya harus menambah doa saya ya:
Ya Tuhan, berilah hamba-Mu ini kelapangan jiwa untuk menyelami kehidupan.

photo was taken from corbis with keyword: bad mood

Tuesday, November 14, 2006

jihad, bush, moslem, america, indonesia

uh...... oh.....
uh...... oh.....
uh...... oh.....
uh...... oh.....
uh...... oh.....
uh...... oh.....
banyak sekali ya kerjaan ini

(ok, this is not very-very-very related with the title, but I just wanna say hi to all U.S. intelligent analyst out there:
Hi there, this is my blog...enjoy
....
Well prior to Bush visit to Indonesia on November 20, I'll bet some US intelligent analyst will do some research, such as screening the internet.
And the simplest thing to do research on internet is by using search-engine portal like google; which I often use. And I using simple tags to generete search-engine search's to get here.
Rather than confusing the Bush impact visit- traffic jam, GSM network jamming or anything else; I think it's much more better for me to say hi to all U.S intelligent analyst that has already reach this blog.
Once again:
Hi there, nice to meet you

note: bener kok, lagi banyak kerjaan di kantor nih....
duh...)

Friday, November 03, 2006

Pekerjaan

"Perjalanan Spiritual...", kata saya dengan nada agak bercanda kepada seorang teman yang menanyakan kenapa saya pindah dari pekerjaan yang terdahulu.
Iya, sampai sekarang saya masih belum menemukan alasan yang amat sangat teramat kuat kenapa saya pindah haluan: dari jurnalis menjadi konsultan PR. Padahal kalau dipikir-pikir, saya mempertaruhkan banyak hal untuk menjalani profesi baru ini.
Yang terus teringat oleh saya ketika mau pindah kerja adalah: ini adalah kesempatan untuk saya 'berdiri dan melanjutkan perjalanan', karena mungkin saya sudah terlalu lama 'duduk', sudah terlalu lama 'hampir statis', menekuni pekerjaan yang sama itu-itu saja.
Saya memang merasa pekerjaan yang terdahulu membuat saya 'sedikit terlena'. Padahal mungkin hampir semua orang berpendapat bahwa dunia seorang juru warta adalah dunia yang dinamis, penuh tantangan, dan lain sebagainya.
Teman saya itu (halo bambang...hehehe) dalam hitungan hari akan segera mengundurkan diri dari pekerjaannya sekarang. Saya sengaja datang menemui dia untuk menanyakan hal ini.
Kenapa? Saya tanya dia
Panjang jawabannya, this and that...itu kata dia.
Beribu alasan bisa diungkapkan orang untuk mengundurkan diri dari pekerjaan. Dan saya rasa alasan teman saya ini untuk mengundurkan diri dari pekerjaan cukup masuk akal.
Saya teringat waktu saya mau pindah kerja dulu, ada seorang rekan yang memberi tahu saya begini:
masalah di tempat kerja di mana saja hampir sama, tinggal tergantung diri kita menyikapinya seperti apa.
Saya pikir-pikir, ada benarnya juga. Kalau misalnya kita tidak cocok dengan atasan, dengan rekan kerja, dengan lingkungan kerja, dengan job description, atau apa pun itu; dan itu selalu terjadi pada setiap pekerjaan yang kita dapatkan sehingga kita bisa berpindah kerja hingga tiga kali dalam satu tahun misalnya; jangan-jangan memang diri kita yang mempunyai masalah. Bukan orang lain.
Mungkin buat saya hidup ini bagaikan air yang mengalir: tidak perlu melawan arus untuk menjalaninya. Atau juga saya merasa hidup saya seperti sebuah kereta api: just sit down and enjoy the trip.

gambar diambil dari: www.extremelysmart.com/supptgraphics/