Wednesday, January 25, 2006

Ayo Ke Dokter!!!

Kami, para pria, dengan ini menyatakan bahwa tindakan mengunjungi dokter, terutama dokter laki-laki, adalah tindakan yang menjatuhkan harga diri. (mana pake bayar lagi....)
Rasa-rasanya alasan utama kenapa laki-laki amat sangat berkeberatan untuk mengunjungi dokter adalah: harga diri (ya itu tadi...) meskipun sepertinya jarang diakui. Mana ada sih laki-laki yang mau menganggap diri lebih lemah daripada laki-laki lain? Lemah di sini berarti luas banget lho...
Jadi begitulah, selama hampir lebih dari lima tahun di Jakarta ini, sepertinya baru kemarin ini saya ke dokter. Kamis sore pekan lalu tepatnya.
Dulu biasanya kalau ada keluhan, paling-paling nyoba buat mengobati sendiri: mulai dari minum jamu, telur ayam kampung setengah matang, sampai minum multivitamin semuanya dijalanin daripada harus ke dokter.
Tapi kemarin terpaksa ke dokter setelah beberapa kali didesak istri. Di awali dengan rasa lemas dan lelah luar biasanya, akhirnya saya berkunjung ke dokter dekat kantor.
Dan ternyata memang sakitnya agak-agak lain daripada yang lain, apalagi setelah cari info dari internet, ternyata penyembuhannya bisa memakan waktu hingga dua minggu.
Waduh...

Wednesday, January 18, 2006

Postingan Pertama 2006

2006 sudah lewat hampir setengah bulan lebih, dan sepertinya baru sekarang ini saya menyempatkan buat menulis di Blog.
Di Forum Blogger Family, ada seorang rekan yang membuat sebuah posting: "Seberapa seriuskan kamu nge-blog?" (atau semacam itu). Terus terang saja itu juga jadi pertanyaan pribadi buat saya. Seberapa serius saya ngeblog?
Selama ngeblog, ada beberapa blog rekan yang lain yang membuat saya punya pikiran...duh pengen punya blog seperti ini nih..... Dan hal yang membuat saya merasa seperti itu biasanya dilihat dari tulisannya, meskipun ada faktor template yang menarik. Selain itu juga sisi informasinya.
Tulisan yang menarik...
Sejujurnya, saya tidak terlalu bisa membuat tulisan yang menarik. Membuat tulisan yang menarik dibutuhkan latihan yang cukup lama. Kalau ada yang bertanya: padahal kan kamu wartawan, tiap hari menulis, bisa dong dijadikan sarana latihan?
Yah.... sayangnya tidak.
Saya terbiasa menulis dengan gaya yang 'bukan saya', gaya yang nggak gw banget dah. Gaya menulis di media cetak tempat saya bekerja memang terkenal kaku, para senior di sini bilang, pemilihan gaya tulisan itu berdasarkan penggunaannya di beberapa koran ekonomi internasional: seperti Wall Street Journal, Business Times, Straight Times, dan yang lainnya. Jadi begini akhirnya.
Buat saya pribadi, tulisan rekan-rekan di Koran Tempo lebih enak dibaca dibandingkan dengan media cetak lainnya.
Kembali ke blog, kalau melihat dari tulisannya, beberapa blog yang sering saya kunjungi a.l. loucee (tempat ngintip tinggal di negeri orang dari sudut pandang orang Indonsia), gombang (bener-bener bagus tulisannya , both bahasa and in english), adhit (penulis konyol berbakat), dan sinema indonesia (tentang film nasional). Itu rata-rata blog yang berbahasa Indonesia.
Sedangkan blog berbahasa inggris yang lumayan sering saya buka a.l. yosef ardi (tentang ekonomi nasional), dan indonesia anonymus (tentang indonesia tentunya)
Mungkin untuk tahun ini salah satu resolusi saya adalah membuat blog yang bener-bener bagus...