Thursday, September 21, 2006

Menulis itu...

Writing is work for eternity-menulis adalah pekerjaan untuk keabadian.
Begitu kata almarhum Pram, seniman tulis yang beberapa karyanya sempat saya nikmati.
Jadi bersukurlah teman-teman yang pekerjaannya tidak pernah lepas dari tulis-menulis ini, para jurnalis khususnya.
Kita tidak pernah mengetahui betapa berharganya sesuatu setelah 'sesuatu' itu meninggalkan kita, atau yang lebih cocok buat saya: '... saat kita meninggalkan sesuatu itu'.
Iya, saya kangen jadi wartawan.
Tadi siang, setelah disibukan oleh acara salah satu klien kami, entah kenapa saya tergerak untuk melihat beberapa hasil karya tulis saya yang pernah dipublikasikan waktu saya masih menjalani profesi jurnalis.
Jadi saya klik situs pencari, abang google, lalu saya ketikan nama saya disitu, Dan tadaa.... ada sembilan halaman hasil pencarian di internet yang mengandung nama saya. Memang tidak semua hasil tulisan saya ada disana, tapi minimal, melihat hasil pencarian itu saya sempat heran: "Ini tulisan saya ya?"
Yah, sejak pindah profesi saya memang amat sangat jarang menulis, dalam definisi yang lebih personal. Saat menjadi jurnalis, saya bisa saja memberikan 'sentuhan pribadi' untuk beberapa berita dan artikel yang saya buat, saya juga masih sempat berblogging ria, menulis semua hal-hal yang tidak bisa diterbitkan oleh surat kabar tempat saya bekerja.
Pekerjaan yang sekarang, memang mengharuskan saya untuk menulis. Tapi kok ya rasanya lebih kaku, harus lebih menyesuaikan: dengan kemauan klien, dengan data-data yang berserakan, dengan batasan-batasan partner, dan dengan yang lainnya.
Dan yang lebih parah, pekerjaan saya sekarang amat sangat menyita waktu saya: saya jadi jarang post di blog. Padahal, ada beberapa hal yang menurut saya lumayan menarik untuk ditulis, khususnya tentang klien. Contohnya postingan sebelumnya...tapi karena sesuatu hal, postingan itu terpaksa dicabut, khawatir di somasi (hehehe).
Sepertinya saya harus memakasakan diri untuk menulis. Sayang rasanya pengalaman menulis yang saya dapatkan dibiarkan begitu saja. Mungkin diawali dengan membuat postingan baru tiap minggu di blog ini ya. Itu juga kalau ada kesempatan, tapi semoga sih ada ya. Masa dalam waktu tujuh hari seminggu nggak bisa menyisakan waktu sekitar setengah jam buat menulis.
Buat saya, menulis itu ibarat kita mempunyai pisau, makin sering digunakan makin tajam. Tapi mungkin kalau terlalu sering juga malah bisa membuat tumpul kan?
Menulis juga buat saya seperti 'perjalanan jiwa', saya percaya tulisan bisa mencerminkan kepribadian seseorang. And believe me: I'm falling in love with my wife through her post in her blogs.

Tuesday, September 05, 2006

How Low Would You Go?

Due to confidential reasons...
this post has been deleted
please contact roi8890@yahoo.com for more information