Tuesday, June 26, 2007

strange....

Aneh rasanya,
aneh rasanya kalau mengingat hampir satu tahun yang lalu saya akhirnya memutuskan pindah ke pabrik yang baru sekarang.
Beberapa hari ini terakhir ini, saya mencoba menggali ingatan-ingatan panca indera saya tentang kesan pertama ketika saya menginjakkan kaki di pabrik yang sekarang. Suasana kantor yang rumahan, bau ruangan yang khas, sofa hitam di tengah ruangan, air mancur di halaman depan, orang yang muncul dari balik pintu depan, suara dari balkon atas....
Semuanya.
Pindah dari pabrik yang besar dan megah ke pabrik kecil yang strategis, membuat saya banyak belajar. Kepindahan memang sering memaksa kita untuk belajar dan beradaptasi.
Sekarang saya mencoba mengingat-ingat lagi kenapa alasan saya pindah: kenyamanan bekerja setelah tujuh tahun menjadi buruh sehingga khawatir saya menjadi 'tumpul'? Mungkin itu jawaban intinya. Tempat yang baru ini menawarkan segala hal untuk dipelajari, mulai dari cara berbicara sampai cara berpikir.
Hampir setahun di tempat ini membuat saya berpikir: kemane aje gue?
Masih banyak hal yang seharusnya saya bisa pelajari, tapi ternyata tidak. Satu hal yang pelajari disini adalah tentang konsep belajar itu sendiri. Kegiatan 'belajar', bukan sekedar kegiatan pasif yang sifatnya menerima, kita bisa belajar sesuatu dengan 'memberi', kegiatan yang sifatnya aktif. Menjadi guru bukan berarti berhenti belajar, kamu bisa belajar menjadi 'guru', dengan begitu kamu memasuki tahapan baru dalam belajar. Kurang lebih itu kata Biksu Kepala ke Chinmi waktu Chinmi diangkat jadi pengajar di Kuil Dairin.
apart from that
saya kangen dengan kerja-an saya yang dulu. Kangen dengan orang-orangnya, suasana kantornya, 'kenyamanannya', gedungnya, kebiasan-kebiasannya....
Mungkin saya harus menyadari bahwa hidup saya ini tidak lebih dari proses pasang surut.
.....
other thing is....I hate being 'in process'....
oh no.

Wednesday, June 20, 2007

About Ad...

Saya suka iklan, mulai dari iklan cetak, iklan radio, sampai iklan televisi. Hampir iklan di semua jenis media. Tapi saya hanya suka iklan yang kreatif dan .... tidak diulang berkali-kali.
Waktu kerja di radio dulu, saya jadi tahu kalau pembuatan iklan di radio sangat mengandalkan script yang bagus dan pengisi suara yang jenius. Tentunya tidak melupakan kontribusi orang yang melakukan mixing iklan itu (sound-engineer?). Satu iklan radio yang saya suka adalah iklan indovision:
....
mmm.... ada salam pak dari echa
...
echa mana ya?
eeeeechape dueeehhhh
......
untuk iklan di televisi, meskipun televisi adalah media yang bisa menampilkan audio dan visual jadi para kreator iklan bisa 'bergerak' lebih leluasa, ternyata nggak semua iklan bisa bagus ya. Ada beberapa iklan yang boring, tapi ada juga yang bagus, banyak banget malah: iklan produk kecantikan, iklan minuman, iklan rokok....
Dari sekian jenis media di Indonesia, sepertinya baru sedikit perusahaan yang mengoptimalkan mengiklan di internet. Perusahaan-perusahaan di Indonesia baru sebatas memasang banner untuk kegiatan iklan mereka di internet. Di antara perusahaan yang sedikit itu, yang mengoptimalkan kegiatan promosi di internet, adalah mizone, dengan tag-line nya awas kecolongan. Di website ini, para penggagas iklan mencoba menarik perhatian para pengunjungnya, sebenernya sih kalo sudah tidak sabar bisa langsung data ke blognya.
Sepertinya masih sedikit ya perusahaan yang mau ngeblog untuk menunjang kegiatan pemasarannya di Indonesia.
ampir lupa, salah satu iklan di media cetak yang saya suka, ini dia, diambil dari sebuah produk vacuum cleaner:



sentimentil

Ternyata mempunyai seorang anak membuat saya menjadi semakin sentimentil: hanya dengan membaca dan melihat Abu Dujana bertemu dengan anak dan istrinya hampir membuat saya menangis.
Duh....