Tuesday, May 27, 2014

The First Time I Ever Saw You Face

The first time ever I saw your face
I thought the sun rose in your eyes
And the moon and the stars were the gifts you gave
To the dark and the endless skies, my love
To the dark and the endless skies

And the first time ever I kissed your lips
I felt the earth move in my hand
Like the trembling heart of a captive bird
That was there at my command, my love
That was there at my command, my love

And the first time ever I lay with you
I felt your heart so close to mine
And I knew our joy would fill the earth
And last till the end of time, my love
And it would last till the end of time, my love

The first time ever I saw your face
Your face
Your face
Your face

sing by Roberta Flack (1969)
written by Maccoll, Ewan

Wednesday, May 21, 2014

Berasa opa-opa

Jadi, setelah minggu kemarin kaki kan an terkilir dan gue lebih memilih mengabaikan rasa sakit untuk ikut acara klien di Subang (Sabtu) dan jalan ke MKG (Minggu), maka dengan sukses gue tersungkur di pintu masuk Citos, duduk di kursi car called, menahan rasa mual, pusing, keringat dingin, mata yang berkunang-kunang, selama hampir satu jam.
Niatan meeting dengan klien jadi gagal total.
Jadi, gak tau gimana ceritanya, akibat kaki kanan terkilir itu, ada otot yang terkilir di sekitar pinggul-tulang ekor. Walhasil gue gak bisa banyak gerak, bahkan untuk berjalan atau sekedar pindah posisi duduk.
Berasa opa-opa.
Tapi sekarang udah agak mending.

Monday, May 12, 2014

Menye-menye yang kesekian

Dear Ade sayang dan Putri Jail.
You two should know kalo tiap kali gue pergi ke luar kota sendirian aja, gak sama kalian berdua, ada sebagian dari diri gue yang meronta-ronta pengen teriak: GAK MAU PERGI!!! Maunya di rumah aja sama kalian berdua.
Gue pengen lebih banyak ngabisin waktu berdua kalian aja. Dan karena gue gak terlalu pinter ngomong, gue bakalan biarin kalian ngomong berbusa-busa tentang segala hal.
Gue bersyukur punya kalian berdua, dan gue nyesel gak punya cara yang oke untuk nunjukin hal itu ke kalian.
Miss you both.

Dan sekarang gue dalam perjalanan pulang...

Saturday, May 10, 2014

I hate hospital

"Pernah baca di Twitter: susah dapet hospitality di hospital," kata partner gue.
Well, that confirmed me that I hate hospital.
....
Sore ini jemput Putri Jail, setelah kemarin dia agak demam dan muncul bintik-bintik merah di punggung, telapak tangan, dan telapak kaki.
Flu Singapura, kata dokter.
....
Nunggu resep obat kelar.
Beberapa orang tua sepuh yang datang dan duduk di cafetaria dekat kasir rumah sakit. Ada yang diantar beberapa orang....anaknya mungkin? ('Bapa mau makan sama apa? Soto Ayam?') Ada yang diantar oleh hanya seorang saja. (Bapa' tunggu disini ya, mau ke atas untuk bayar-bayar - Bapa, mau baringan dekat ruang praktek dokter mata aja atau disini?)
....
Buat gue, rumah sakit adalah tempat yang paling cocok untuk putus asa.
Gue inget waktu Papa Caman sakit yang akhirnya meninggal. Damn.
Gue inget waktu my oldman dioperasi. Suara nafas yang serak. Damn.
....
Gue benci rumah sakit