Monday, June 22, 2015

My old man

Gegara internet kantor lagi down, jadilah gue liat-liat file lama di eksternal hard-disk. Ini adalah kumpulan file-file dari tahun 2010. Ada file-file waktu gue kerja di Bandung, di konsultan teknik.
Terantuklah gue pada sebuah folder. Namanya folder ijazah. Gue klik di folder itu.
Gue pikir itu adalah folder tempat image soft copy ijazah gue. Ternyata bukan.
Itu adalah folder ijazah my old man waktu lulus S1. Tahun 1969.
Gue bahkan belum lahir.
Karena ini, gue jadi tau pasti tanggal lahir my old man.
Ada foto dia juga, waktu dia masih muda. Sekitar 20-an.
Terus terang gue agak tercekat liat fotonya.
Selama ini gue gak terlalu mikir gimana tampang my old man - selain semenjak gue pindah ke Jakarta dan selama beberapa tahun terakhir ini, gue perhati-in rambutnya semakin banyak putihnya.
Di foto ijazahnya, my old man keliatan ganteng. Sayang gue cuma kebagian dikit.
Tapi gue tau dibalik tampang pede yang diperlihatkan di foto itu, ada cerita sedih. My old man lulus tanpa bisa memperlihatkan itu ke bapaknya. Kakek gue, yang kebetulan meninggal di usia muda. Tepat ketika my old man mau masuk kuliah.
Gue sempet denger cerita, kalo my old man keterima di 3 tempat pas mau kuliah: Planologi ITB, Arsitektur Unpar, dan Kedokteran Unpad.
Saat pengumuman penerimaan mahasiswa baru jaman my old ma adalah saat-saat yang kritis buat kakek gue. Menjelang meninggal, my old man cuma bisa membisikan kalau dia keterima di Planologi ITB dan Arsitektur Unpad. Kedokteran Unpad belum mengeluarkan pengumuman hasil penerimaan mahasiswa barunya.
Jadilah my old man kuliah dobel di ITB dan Unpar. Tapi kuliah di Unpar hanya dijalani setahun. My old man lebih milih untuk fokus di Planologi, yang memang waktu itu masih baru.
Ini adalah postingan cerita my old man.