Tuesday, December 08, 2009

SBY......

Kenapa pengamanan SBY selalu berlapis-lapis dan cenderung berlebihan? Iya dia figur VVIP, iya dia penting buat negara, iya dia orang sibuk yang harusnya jangan dipusingin sama urusan kemacetan atau kecopetan.
Tapiii.....pengamanan yang berlebihan kok kayanya nggak enak dipandang mata ya? Terkesan tidak beratur, acak-acakan.
Hari ini di Bandung, TNI berantakan dimana-mana barengan sama polisi (tumben...), parkir truk-truk segede truk (kalo segede gajah, itu terlalu kecil...) di tikungan, berhenti sembarangan. Belum lagi motor-motor pengawalan yang juga parkir sembarangan. Lalu aparatnya duduk-duduk sembarangan sambil ngerokok (mudah-mudahan mereka nggak buang sampah sembarangan ...)
SBY katanya emang lagi di Bandung hari ini.
Imbasnya? Macet dimana-mana.
Saya teringat kalo di Jakarta tiap pagi (atau hanya tiap Senin pagi aja ya?), SBY pergi dari Cikeas ke Istana Negara. Jalan tol dalam kota ditutup, macet mengurai kemana-mana. Mungkin panjang kemacetan lebih dari 3 km. Coba hitung, dengan empat jalur kendaraan dan panjang empat kilometer, ada berapa ratus mobil yang terjebak kemacetan? Ada berapa ribu orang yang terjebak kemacetan? Dan.....ada berapa ratus orang yang mengumpat? (Karena mungkin tidak semuanya mengumpat). And believe me, diumpat sama ratusan orang itu nggak enak banget.....
Itu yang pertama, yang kedua adalah: sudah saatnya SBY lebih percaya kepada rakyat. Rakyat sudah menunjukkan kepercayaannya dengan memilih dia jadi presiden yang kedua kalinya dalam sebuah pemilihan langsung.
Tapi kenapa akhir-akhir ini SBY sepertinya tidak menunjukkan untuk percaya kepada keinginan rakyat ya? Peringatan sebelum tanggal 9 Desember, Cicak-Buaya dan Century sepertinya contoh yang jelas.
SBY mungkin lebih percaya kepada orang-orang terdekatnya, orang-orang di lingkaran dalam. Oh....Pak SBY, jangan terlalu percaya kepada anak buah Anda dong. Apakah Pak SBY ingat pernah menunjukkan foto yang dibilang bahwa foto-foto ini diambil beberapa hari sebelumnya, tapi ternyata foto itu sebenarnya sudah ditunjukkan pada rapat kerja dengan DPR beberapa tahun sebelumnya?
Pak SBY, Anda harus mempercayai rakyat Anda sendiri dan bukan kepada segelintir orang.

Monday, December 07, 2009

....

membiarkan itu sepertinya sebagian dosa. moga-moga saya nggak terlalu berdosa dengan membiarkan blog ini terbengkalai dan tidak di up-date selama beberapa waktu
(you know what? Saya butuh sekitar lima menit untuk nulis yang barusan dengan tiga atau empat kali mendelete seluruh paragraf....)
10 menit lagi menuju Selasa 8 Desember dan lalu berkuranglah satu hari menuju deadline yang tadinya tepat seminggu. Jam segini masih terjaga.
Abis mau gimana lagi? Nunggu drafter menyelesaikan pekerjaan yang harus sudah selesai dari tadi, dari beberapa hari yang lalu...beuh.
Sebenernya saya sendiri masih harus mengejar deadline dan masih berharap-harap cemas apakah itu deadline bisa terkejar apa tidak. Harusnya sih bisa...(bisa nggak ya?)
Enough bout work...it just bring much worries....or should I just accept that I'm actually full of worries?