Jauh sebelum jamannya K-Drama, J-Drama, daratan China telah mempesona dengan rangkaian film-filmnya, dan menurut gue ada dua film legendaris yang bisa mewakili dominasi perfilman China: Hero dan Internal Affairs.
Menurut gue ini adalah 2 film Mandarin yang bisa nunjukkin kalau dominasi Hollywood bisa dipatahkan oleh film-film Asia. Dan gue baru nyadar kalau kedua film ini sama-sama dipublish di tahun 2002. Dua tahun setelah gue di ibukota.
Hero dibintangi aktor mandarin top: Donny Yen, Jet Li, Tony Leung. Yang suka film silat klasik mandarin harusnya apal ya. Gue tau Donny Yen waktu TPI dulu nyiarin series The Kung Fu Master.
Gue lihat Tony Leung di TV series The Duke of Mount Deer - mungkin lebih dikenal dengan judul Pangeran Menjangan, sama New Heavenly God and Dragon Sabre. Nontonnya masih pake format Betamax - VHS, sewa perkaset seharga Rp1.500 sebiji buat tiga hari. Sekarang duit cenggo gitu hanya cukup buat parkir motor sambil ngarepin gak dipelototin tukang parkirnya.
Kalau Jet Li mah udah apal ya, banyak film dia yang lumayan terkenal. Jet Li juga pernah memerankan karakter yang juga diperankan oleh Tony Leung untuk film New Heavenly God and Dragon Sabre. Jet Li untuk versi layar lebarnya, Tony Leung untuk versi seriesnya.
Selain cast-nya, hal lainnya yang gue suka adalah alur cerita dan sudut pandang visual/editing (atau apalah namanya itu) dari Hero ini. Salah satunya adalah di bagian akhir film dimana karakter Nameless (Jet Li) hampir tidak bisa menahan hasrat pembunuhnya di hadapan kaisar yang jaraknya hanya beberapa jengkal saja. Ini digambarin sama arah nyala api lilin - ada ratusan - di depan kaisar, seiring dengan helaan nafas Nameless.
Internal Affairs? Well, they say imitation is the best compliment.
Film ini, empat tahun kemudian, dibuat ulang versi Hollywood-nya. Pemainnya? Jack Nicholson, Matt Damon, Leonardo DiCaprio. Sutradaranya? Martin Scorsese.
Nuff said.