how does it feel if we killed someone?
is it feel ugly or bad?
Pagi ini saya bangun dengan perasaan aneh akibat sekelebatan mimpi tidur jam enam-an pagi (it's holiday time guys...).
Rumah orang tua saya di bandung kemasukan dua orang mafia, atau pembunuh bayaran ya? atau kriminal maniak ya? entah lah.
sound so weird eh?
apa yang mereka cari? entah juga. sebagian besar mimpi mungkin digariskan untuk tidak dapat dimengerti.
well anyway....
saya berhasil menyelinap ke luar lalu teriak-teriak minta tolong. ada beberapa hansip yang sedang berjaga-jaga di luar. mereka coba buat masuk, tapi rupanya pintu-pintu utama rumah sudah dikunci dari dalam.
Saya blingsatan...
di dalam rumah masih ada orang tua saya, bagaimana nanti kalau mereka 'diapa-apakan' ?
lalu ada pak rt lewat, saya coba minta tolong kepada beliau (mau tau siapa? Syafi'i Ma'arif, ketua Muhammadiyah saat ini...what the...anyway no political purpose here), yah dia coba berbuat sesuatu, tapi tampaknya tidak membuahkan hasil.
saya tidak sabar...
akhirnya saya masuk lewat pintu garasi berbekal baja tulangan diameter sekitar 10mm dengan panjang sekitar 4 m.
gw lebih baik ngebunuh orang daripada ngedenger mamah ngejerit...
si jahat pertama berhasil dilumpuhkan ketika saya mengaitkan bagian belakang lehernya dengan baja tulangan dan menghujamkan kepalanya ke tembok.
yang kedua, entah bagaimana caranya saya bisa menusukan baja tulangan itu ke lambungnya.
sesaat kemudian saya sudah terbaring di rumah sakit, semuanya serba putih; dindingnya, lantainya, tempat tidurnya, kasurnya, semuanya.
saya termenung "kok udah di sini lagi sih?"
somehow i feel ugly and bad inside, a deep one
...
sontak saya terbangun
entah kenapa 'rasa' itu masih bersisa.
jadi...
gimana rasanya ya?
No comments:
Post a Comment