Monday, February 28, 2005

BBM

saya nggak setuju BBM dinaikkan...
well ini bukan berarti saya bakalan kelimpungan mencari duit tambahan buat bensin mobil saya kalo BBM jadi dinaikkan...nggak punya kendaraan pribadi gitu lho
atau berhubungan hari ini merupakan hari terakhir rapat koordinasi antara pemerintah dan DPR dalam masalah kenaikkan BBM...apalah artinya suara saya yang kecil ini, jauh dari hingar bingar perpolitikkan dan perekonomian nasional.
Tapi saya ngambil praktisnya aja.
OK deh
mungkin pengurangan subsisi BBM ini akan dialokasikan kepada pembangunan sektor lain yang sifatnya meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat banyak yang notabene hidup dibawah garis kemiskinan: pembangunan infrastruktur kesehatan dan pendidikan, penyedaiaan jasa kesehatan, serta beasiswa pendidikan.
Hanya satu yang terlintas di benak saya: pengurangan subsidi BBM tahun ini rencananya akan mencapai kisaran angka Rp17,8 triliun sampe Rp20 triliun gede banget nggak sih?. Denger-denger pemerintah tiap bulannya harus memberikan subsidi hingga Rp7 triliun ke Pertamina buat BBM ini.
Pertamina....kemane aje lo? ngapain aja selama ini? masalah kalah sama petronas sih?
OK-lah pemerintah punya program yang bagus untuk merelokasi dana pengurangan subsidi BBM itu, ya itu tadi pendidikan dan kesehatan buat rakyat miskin. Tapi apakah pemerintah nggak melihat kenyataan lain bahwa Indonesia juga negara paling korup? Dari nilai pengurangan subsidi BBM yang sebesar itu, paling hanya sekitar 20% aja yang bener-bener dinikmati sama rakyat kecil, sisanya seperti biasa dikorup. Jangan-jangan itu buat nutupin dana kampanye SBY dulu (*pikiran kotor mode on*)....
Itu yang pertama
Yang kedua, dampak sosial...BBM naik, udah pasti dong harga-harga yang lain juga naik. Sayangnya, kenaikan harga-harga ini tidak diiringi juga oleh kenaikan daya beli dari masyarakat Indonesia, sehingga walhasil angka kemiskinan di Indonesia bakalan bertambah. Dua lembaga internasional, ADB dan World Bank, sempat mengeluarkan pernyataan kalau dari sekitar 220 jiwa penduduk di Indonesia, 111 juta jiwa diantaranya merupakan penduduk miskin, BPS sendiri mengklaim kalau penduduk miskin di Indonesia hanya sekitar 36,6 juta jiwa...the point is...banyak banget kan penduduk miskin di Indonesia?
Kalo angka kemiskinan bertambah, dengan mempertimbangkan kondisi di negara kita tercinta ini, maka kemungkinan besar angka kriminalitas juga bertambah. Makin nggak aman jalanan di kota-kota besar, makin banyak copet, makin banyak anak-anak jalanan di lampu merah, makin banyak pertumpahan darah karena masalah sepele...de-el-es-be
....
....
....
seharusnya pemerintah punya cara yang lebih cerdas untuk mensejahterakan rakyat miskin di Indonesia, pengoptimalan pemungutan pajak misalnya, nggak boleh ada tuh perusahaan-perusahaan pajak yang ngemplang pajak dibantu sama orang dalam...
kayaknya bakalan makin susah nih hidup di Indonesia....

No comments: