Tuesday, February 08, 2011

Macet di Jakarta

Ini entah postingan saya yang keberapa yang membahas masalah macet di Jakarta. Tapi emang banyak yang berterima kasih kepada Foke karena kemacetan di Jakarta semakin parah beberapa waktu terakhir ini.
Saya coba merunutkan, beberapa kebijakan pemda dki yang memicu peningkatan kemacetan:
Busway
Dari awal, saya nggak setuju Busway. Harus ada infrastruktur tambahan (halte dan tangga penyeberangan), memakan badan jalan yang sudah ada sehingga mengurangi kapasitas jalan, dan mereka menggunakan rute angkutan umum yang sudah ada. Kenapa nggak mengoptimalkan sarana angkutan umum yang sudah ada sih? Kredit lunak bagi peremajaan angkutan umum dan renovasi terminal-terminal di Jakarta. Itu saja sudah cukup. Angkutan umum di Jakarta sebenarnya sudah mempunyai rute yang cukup banyak. Tapi memang masalah kenyaman dan keamanan jadi kendala. Tapi rasanya itu bisa diatasi dengan biaya yang relatif lebih rendah daripada proyek busway ini. Kalau memang Busway mau dioptimalisasi, ya contoh Korea Selatan dong: mereka mengeliminasi dulu semua moda angkutan umum sebelum busway-nya beroperasi, masing-masing bus dilengkapi dengan gps, dan sistimnya sudah terintegrasi sedemikian rupa secara komputerisasi dengan kantor pusat - yang bisa melihat kecenderungan kepadatan di halte-halte tertentu, untuk kemudian ditindak-lanjuti dengan pengiriman armada yang kosong dengan dilengkapi estimasi waktu tiba yang dikomunikasikan ke halte-halte yang padat tadi. EAT THAT.....
Penambahan volume ruas jalan
Nggak ada yang salah dengan kebijakan ini, kalau saya pemda dki mempertimbangkannya dengan matang. Saat ini ada dua proyek yang sedang berlangsung: fly over Antasari - Blok M dan fly over Kampung Melayu Tanah Abang. Mereka ada di jalur yang memang padat, dan saking padatnya, proyek itu membuat kemacetan kemana-mana karena badan jalan yang digunakan untuk pembangunan. Pemda lupa buat antisipasi kemacetan akibat dari proyek pembangunan ini. duh.

No comments: