Ini adalah salah satu film yang dulu gue tonton pas awal-awal pacaran sama mantan pacar yang sekarang jadi orang yang pertama gue liat pas gue pagi-pagi bangun tidur.
Dalam ingatan gue yang parah ini, sepertinya waktu itu gue gak nonton sampai habis ya - di bioskop bilangan Thamrin - Sarinah. Entah kenapa gue gak nonton sampai habis. Ditelepon redaktur mungkin? Beneran lupa.
Cerita tentang konflik di Jerussalem (dari ratusan tahun yang lalu tanah suci ini gak bisa lepas dari konflik emang ya), yang dibalut sama perjalan tokoh bernala Balian, dari tukang besi menjadi salah satu baron dari pihak barat di Jerussalem sana.
Yang membuat benak gue tergelitik adalah: apakah ada cerita, film, sinetron, atau apalah namanya - yang menjabarkan kisah dari peran antagonis film ini: Guy de Lusignan dan Reynald de Chatillon. Mereka berdua bangsawan dari pihak Barat, Perancis mungkin, yang di film ini dikisahkan sebagai penyebab Jerussalem jatuh ke tangan Salahuddin.
Mungkin mereka akan digambarkan sebagai pahlawan dari pihak Barat yang mencoba menghapus dominasi pihak Arab, yang difilm ini menggunakan istilah Saracen. Tapi akhirnya gagal.
Salah satu hal yang membuat pengalaman menonton gue agak berbeda sekarang ini adalah, beberapa kali gue research tentang fakta-fakta di film ini. Misalnya aja: perjalanan Balian bareng bapaknya dan timnya dari Perancis ke Jerussalem.
Berdasarkan Google Map, perjalanan berkuda saat ini membutuhkan waktu sekitar satu bulan lebih dari Perancis ke Jerussalem. Mereka ambil penyeberangan di Pelabuhan Messina. Mungkin pas jaman mereka, perjalanannya membutuhkan waktu sekitar dua bulan: karena mereka harus menyeberang Pegunungan Alpen. Di film ini digambarin tuh, perubahan cuaca yang harus mereka jalanin: dari musim dingin di kawasan Perancis, sampe masuk ke daerah pantai di Itali yang agak panas/hangat.
Ada penjelasan yang menarik waktu Godfrey de Ibelin, bokapnya Balian, ngejelasin perjalanan dari Perancis ke Jerussalem: "Lo jalan terus, sampe orang-orang ngomong bahasa Itali. Terusin jalan lo sampe lo ketemu laut."
Padahal kalau dilihat dari Google Map, mungkin sekarang mereka gak harus jalan sampe Itali buat pake kapal ke Jerussalem; mereka bisa ke Monaco atau Mersaille - yang masih di kawasan Perancis, baru naik kapal ke Jerussalem.
Disini juga dikasih liat gimana di Itali, orang-orang pada shalat (Shubuh mungkin) sambil menghadap ke laut. Cuma yang gue heran, kok shaf nya gak rapet ya? Kalo sekarang mungkin udah dimarahin imam yang mimpin sholat tuh. Mungkin tim film ini kurang riset untuk hal ini ya.
Sebuah kutipan menarik dari Tiberias, Sheriff-nya Jerussalem yang perankan Jeremy Irons, waktu dia sama Balian ngecek bekas kekalahan pasukan Jerussalem.
"Gue udah kasih semuanya buat Jerusallem seumur hidup gue. Awalnya gue pikir gue berjuang untuk Tuhan. Tapi gue jadi sadar kalo gue berjuang buat orang kaya dan (kepemilikan) tanah. Gue malu."
No comments:
Post a Comment