Thursday, September 04, 2003

Tulisan ini gw buat untuk nanggepin pertanyaannya Olie...tapi berhubung interaksi gw sama dunia seluler hanya terbatas pada pemakaian hp gw dan beberapa pembicaraan selintas...maka anggaplah ini cuman tulisan ringan aja ya...
Saat ini di indonesia ada 11 perusahaan yang dapet izin untuk penyelenggaraan jasa telekomunikasi selular, namun dari 11 itu hanya delapan perusahaan yang bisa merealisasikan izin itu: telkomsel, satelindo, excelcom, im3, lippo telecom, komselindo, metrosel, sama telesera.
metrosel dan telesera rencananya mau join, nanti nama perusahaannya kalo nggak salah mobile 8.
Selain perusahaan-perusahaan yang dapet izin telekomunikasi selular, ada juga perusahaan-perusahaan yang dapet izin jasa telekomunikasi fix-line. Ada empat perusahaan yaitu telkom, ratelindo, batan-bintan telecom (bbt) dan indosat.
Kenapa ratelindo bisa ngeluarin eAsia? Kalo mau jawaban yang simple...kenapa juga telkom bisa ngeluarin telkom-flexi?
Jadi memang untuk ratelindo dan telkom emang nggak butuh izin selular karena basis teknologi yang dilakukan adalah CDMA...hanya mencakup wilayah tertentu saja.
Berbeda dengan lisensi selular yang sebagian besar cakupannya memang nasional, kecuali mungkin lippo telecom yang hanya beroperasi di jawa timur.
Kalo ditarik ke 'payung' penerapan teknologi, gw kok ngerasa sekarang ada semacam persaingan antara teknologi GSM dan CDMA...mayoritas beberapa negara berkembang lebih populer untuk menggunakan teknologi gsm, sedangkan mayoritas negara maju lebih condong untuk menggunakan teknologi cdma.
Gw sempet selintas denger kalo memang cdma lebih mumpuni untuk transfer data, cuman emang coverage bts dari cdma kayanya lebih sedikit daripada gsm.
Kalo gsm mungkin karena pertimbangan investasi bts-nya bisa lebih murah karena coverage-nya lumayan luas. Hanya saja kelebihan dan kekurangan cdma dan gsm itu juga sangat tergantung kepada varian teknologi yang digunakan.
that's all.....kalo kepanjangan gw takut elo-elo pada boring.........

No comments: