patah tumbuh hilang berganti
Mungkin teralu dini untuk mengatakan bahwa masa-masa keemasan sinetron di stasiun televisi kita sudah mulai berakhir. Tapi sempet merhati-in nggak? Hampir seluruh sinetron bertema ramadhan yang diputar di seluruh stasiun tv swasta merupakan siaran ulang?
Coba deh simak
...
...
...
bener kan siaran ulang?
Mungkin para stakeholder (saya nggak tau istilah yang tepat) industri sinetron di sini sudah mulai jenuh. Penonton sudah jenuh dengan tema sinteron yang itu-itu saja, produser, sutradara, pemain sinetron, rumah produksi, juga mungkin sudah jenuh dengan tema sinetron Indonesia yang memang tidak berkembang.
Tipikal orang Indonesia yang bisanya cuman jadi plagiat....
Saya jadi teringat perkataan kenalan saya yang menjadi pegawai di Bogasari Flour Mills pada awal tahun ini...
"...reality show mungkin masih jadi akan trend pertelevisian dalam dua tahun ke depan..."
yap, meskipun sampe sekarang masih kontradiksi tentang intisari dari jenis tayangan seperti ini, reality show punya prospek bisnis yang menjanjikan.
Harusnya sekarang Komisi Penyiaran Indonesia sudah merancang kebijakan mengenai reality show, biar nggak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Malah kalau memungkinkan, peraturannya bisa diusulkan setingkat Peraturan Pemerintah atau seperti itulah, jadi punya kekuatan hukum yang lebih tinggi.
Selama ini memang beberapa pihak sudah ada merasa dirugikan oleh tayangan reality show. Trans TV kabarnya sekarang sedang diperkarakan ke pengadilan karena dituntut oleh seorang ibu hamil yang merasa dirugikan oleh salah satu acara reality show yang ditayangkan di stasiun tv tersebut.
Bapak ini, punya tulisan ringan yang menarik tentang reality show dengan mengambil contoh kasus di Jepang.
Bagi saya sendiri, reality show yang ada di Indonesia merupakan pilihan terakhir dalam memutar chanel televisi. Karena saya nggak mau dikerjain orang lain, trus disebar-luaskan seenaknya....
No comments:
Post a Comment