Monday, August 15, 2005

indonesiana II (re-inventing indonesia)

Menjelang 17 Agustus kali ini, sebenarnya banyak yang terlintas di benak saya tentang negara tercinta.
Salah satunya adalah: apakah benar kita sudah merdeka? Apakah kita sebagai bangsa besar, bangsa indonesia, sudah merdeka? Kok sepertinya bagi saya pribadi sulit untuk menjawabnya ya, karena hampir setiap hari saya membaca fakta yang sepertinya menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kita masih dijajah secara ekonomi. Indikatornya, paling gampang sih coba lihat besarnya utang luar negeri kita.
Dua tahun lalu saja, ekonom drajad wibowo melalui tulisannya mengungkapkan: saat ini tingkat utang sekitar US$­­ 67 milyar, atau kurang lebih Rp 600 trilyun. Kemampuan pemerintah membayar cicilan utang LN antara Rp 15-20 triliun per tahun. Artinya, diperlukan 30-40 tahun lagi agar seluruh utang tersebut lunas. Ini pun dengan asumsi yang "muskil", yaitu pemerintah tidak wajib membayar bunga dan tidak menambah utang baru.
begitulah...
itu dua tahun lalu, dan sepertinya sampai sekarang kondisinya masih tetap sama, meskipun angkanya mungkin ada sedikit perubahan. Kita hidup dalam lilitan hutang rekan, dan sepertinya anak cucu kita juga bakalan seperti itu kalau kita semua tidak mengambil tindakan.
Hal lainnya yang terlintas di benak saya menjelang 17 Agustus ini adalah: Apakah kita memang bangsa yang telah bersatu? Merasa merdeka sebagai sebuah bangsa yang utuh? Sekali lagi saya juga meragukan itu.
Coba lihat rekan-rekan kita di Acheh dan Papua. Di Acheh misalnya, masih ada sebagian rakyat di sana yang merasa dijajah oleh bangsa jawa, jadi jangan heran kalau sampai sekarang GAM masih langgeng.
Mungkin ada sebagian bangsa Acheh yang merasakan apa yang dirasakan oleh sebagian bangsa kita waktu perang sama Belanda berpuluh-puluh tahun yang lalu: perasaan ditindas semena-mena.
Di Papua sama saja, mereka selama ini mungkin merasa terpinggirkan, kurang diperhatikan oleh pemerintah pusat.
Padahal siapa yang tidak tahu kalau selama berpuluh-puluh tahun kekayaan alam di kedua daerah tersebut, Acheh dan Papua, telah diekploitasi besar-besaran oleh orang asing dengan campur tangan banyak dari pemerintah pusat.
Apalagi saya merasa bahwa keadaan bangsa kita sekarang ini, sebenarnya merupakan sebagian hasil dari sistim penjajahan diri sendiri, iya, kita dijajah sama bangsa kita sendiri, oleh sebagian golongan yang lebih mementingan kepentingan diri sendiri.
Jadi mungkin, sudah saatnya kita mempertingati kemerdekaan kita ini dengan mengheningkan cipta
bukan dengan upacara yang hingar bingar
sudah saatnya kita merenung
apakah bangsa kita ini benar merdeka

No comments: