Monday, November 21, 2005

misteri azhari (bukan azahari)

Sudah lebih dari 10 hari orang yang katanya menyandang predikat most wanted man in Indonesia itu meninggal. Banyak media menulis namanya Dr Azahari, tapi ternyata ada versi yang menyatakan namanya bukan Azahari, tapi Azhari, mirip-mirip sedikit.
Tapi sampai sekarang, kematian orang yang katanya bernama Azahari atau Azhari ini masih menyisakan banyak pertanyaan, bahkan kalau boleh saya menambahkan pertanyaan yang meragukan kebenaran pihak kepolisian.
Buat saya pribadi, bahkan dari awal saya mempertanyakan Azahari atau Azhari ini. Saya mempertanyakan keberadaan dia dalam, kalau boleh saya bilang, skenario teroris yang digembar-gemborkan polisi.
Siapa dia? Selama ini kita hanya dicekoki informasi yang disediakan oleh pihak kepolisian, bahwa dia itu teroris, punya jaringan dengan kalangan pesantren, lahir dan besar di Malaysia, ahli membuat bom, punya kemampuan doktrinasi yang kuat sampai-sampai orang lain mau bunuh diri dalam beberapa peristiwa peledakan bom, punya teman yang top yang namanya Nurdin M Top, otak besar dari berbagai peledakan bom di Indonesia, dan yang lainnya.
Tapi apakah itu semua benar? Apakah benar ada seorang Azahari atau Azhari yang punya peran semua itu? Jangan-jangan pihak aparat mengada-ada sosok yang bernama Azahari atau Azhari ini. Tapi kenapa?
Pertanyaan itu saya pendam saja selama dua tahun terakhir ini, karena seperti pertanyaan-pertanyaan lainnya tentang Indonesia, mungkin sebaiknya pertanyaan-pertanyaan itu dipendam, hanya berfungsi untuk menjaga tingkat kewarasan dan kesadaran kita sebagai manusia, dan mungkin bukan untuk dicari jawabannya.
Sampai 10 November lalu, ketika pihak aparat yang katanya berhasil menggerebek sebuah rumah di Malang, yang diduga tempat tinggal sementara kelompok Azahari atau Azhari itu. Pertanyaan-pertanyaan itu kembali muncul, bahkan ditambah beberapa pertanyaan lain yang bermunculan di sebuah milis yang saya ikuti.
Pertanyaan-pertanyaan itu, pada dasarnya, mempertanyakan kembali antara fakta dan pernyataan resmi dari pihak aparat yang banyak sekali tidak cocok.
Mulai dari informasi baku tembak antara aparat dan teroris, korban yang jatuh, kondisi mayat azahari atau azhari, bagaimana dia tewas, prosedur standar perlakuan jenazah yang terlibat kasus, dan yang lainnya.
Semua menimbulkan pertanyaan.
Saya hanya ingin menyampaikan bahwa masyarakat sekarang ini semakin cerdas, dan didukung dengan teknologi informasi, mereka bisa menilai apa yang terjadi.
Sekali lagi, masyarakat semakin cerdas.

No comments: