Thursday, December 08, 2005

hujan emas di negeri sendiri

Kemarin saya baru sadar, kenapa banyak WNI yang tinggal di luar negeri hampir selalu nggak sabar untuk kembali ke negeri sendiri, sedangkan kita yang tinggal di Indonesia selalui iri dengan teman-teman yang mendapat kesempatan menjalani hidup di luar negeri. Ini saya sadari waktu kunjungan ke Malaysia kemarin: pergi senin-pulang rabu.
Hidup di Indonesia ini ternyata penuh petualangan, di luar perkiraan kita, kejadian-kejadian yang mengejutkan. Mungkin ini yang menyebabkan hidup di Indonesia tidak membosankan, selalu dinamis, menawarkan hal-hal yang terkadang diluar perkiraan. Sama halnya dengan slogan Malaysia Airlines: Going Beyond Expectations. Dan ini sepertinya yang tidak terdapat di negeri orang yang sepertinya serba teratur dan rapih. Singkatnya: kehidupan di Indonesia akan sangat cocok untuk manusia-manusia yang berjiwa petualang.
Kunjungan ke Malaysia itu memang singkat, hanya tiga hari dua malam. Tapi tetap saja berkesan, soalnya ini kunjungan pertama saya ke negara serumpun itu.
Berbeda dengan Indonesia, di Malaysia sepertinya semuanya lebih teratur dan lebih rapi. Ini yang saya bilang ke orang yang mengundang kami semua. Tapi tentunya saya nggak menyinggung tentang 'petualangan' tadi. Secara keseluruhan, kunjungan di sana cukup menyenangkan, meskipun ada yang agak ngeselin: tagihan palsu dari pihak hotel.
Saya agak kaget, secara kami menginap di hotel berbintang lima tengah kota, kok bisa ya ada tagihan palsu. PR perusahaan pengundang yang menginap di hotel yang sama kena tagihan untuk dinner, makan malam. Padahal pada waktu yang bersamaan kami semua sedang ada acara makan malam di luar hotel.
Saya sendiri kena tagihan satu kaleng carlsberg beer. Ya ampun. Dasar PANTAT!!! (saya baru tahu kalau ini adalah makian yang cukup kasar disana). Minum susu aja saya pernah mabok dan muntah-muntah (susu basi gitu lho...) apalagi bir.
Ketika tiba pulang sore hari di Bandara Soerkarno Hatta, saya menyadari hal lainnya: tidak ada yang bisa mengalahkan perasaan damai ketika mendengarkan kumandang azan maghrib di kejauhan sambil menikmati hembusan angin sore dan lembayung menjelang malam.

No comments: