Wednesday, December 17, 2008

being melancholist (second edition)


Menjadi seorang yang melankolis adalah menjadi orang dengan kuota rasa sedih membludak, yang kadang bisa dipicu oleh kejadian kecil yang hampir nihil. Atau bahkan tidak dipicu sama sekali: datang tiba-tiba dan terus menempel dalam waktu yang lama.
Saya salah satu diantaranya.
Pemicunya hari ini, mungkin (karena memang tidak yakin) adalah tulisan Mumu ini, tulisan tentang review film. Saya suka baca tulisan-tulisan dia. Bertutur. Alurnya bagus. Dekat dengan keseharian. Hanya saja saya tidak bisa memberikan komentar karena blog dia di Multiply, dan kita harus log-in dulu sebelum bisa komen.
Tulisan dia kali ini tentang sebuah film Indonesia. Judulnya 'Pertaruhan', film dokumenter yang berisi 4 film pendek tentang perjuangan perempuan.
Saya sedih ketika Mumu mendeskripsikan perasaannya pada sebuah adegan pada film keempat, yang bercerita tentang perjuangan hidup seorang ibu menghidupi anak-anaknya dengan menjadi kuli batu siang hari dan menjadi PSK pada malam harinya. Saya sedih.
Kesedihan kedua, mungkin (sekali lagi...) waktu saya mendengar berita duka cita meninggalnya kerabat rekan kerja hari ini. Almarhum memang sudah cukup uzur. Saya sedih teringat nenek saya.
Ketiga, saya sedih karena mungkin (masih...) ketika sepulang kerja saya mampir ke Cawang, rumah nenek saya. Suasananya muram sekali. Saya teringat masa-masa waktu saya menghabiskan waktu di rumah ini.
Keempat, saya sedih ketika baru tahu penunggu rumah di Cawang kehilangan bayinya yang baru tiga hari dilahirkan, meninggal karena penyakit. Sekitar dua minggu sebelum nenek saya meninggal. Tiga hari....
Kelima, saya sedih ketika saya sadar saya jarang berkomunikasi dengan adik bungsu saya yang tinggal di Cawang.
Saya sedih sekali hari ini.
Ada yang mau berbagi kesedihan?

Note: image from gettyimages

4 comments:

Anonymous said...

Mampir lagi ahh. Jujur, saya suka gaya tulisannya. Lugas, dan nggak bertele-tele. Salam kenal dari Semarang mas:)

Anonymous said...

@Sang
Salam kenal dari Jakarta juga

Anonymous said...

Belum sesedih itu... I know that you are a melancholic person, but you don't know what sad means... Try to live your life to the fullest everyday, then perhaps your sadness will not bother you so much.
Cheers

- an old, long lost forgotten friend

Anonymous said...

@anonymous
thanks a lot. Sorry if you feel that I've forget you. That makes me wonder you know...