Friday, December 05, 2008

Layanan Tenda Makanan


Minggu lalu, ketika di Bandung, saya mengajak my partner dan Putri Jail untuk sarapan di Bubur Ayam Mang Oyo. Saya memang sengaja datang ke Bandung pagi-pagi untuk sarapan di sini, apalagi Putri Jail belum sempat sarapan dan sepanjang perjalanan Bekasi-Bandung dia ngoceh sana-sini dan jack-pot satu kali.
Saya bilang ke my partner, dulu awal-awal berdiri Bubur Ayam Mang Oyo membebaskan para pembelinya untuk mengambil topping buat buburnya masing-masing. Jadi Mang Oyo hanya memberikan para pelanggannya semangkuk bubur putih panas yang liket, saking liket-nya kalau mangkok buburnya dibalikkan, buburnya tidak akan tumpah.
Besok harinya kami sarapan bubur ayam lagi, namun kali ini letaknya lebih dekat dengan rumah ortu di daerah Buah Batu. Kami dan dua keponakan yang nggak mau diam sarapan di daerah Batununggal. Komentar istri saya: "Kok bubur yang ini lebih enak daripada bubur ayam Mang Oyo, tapi kenapa disana lebih laku dan lebih terkenal ya...?"
Siang ini, setelah Jum'at saya makan soto ayam di daerah Pasar Santa. Sepertinya lumayan terkenal karena setiap kali saya lewat tempat ini, kedai Soto Ayam-nya selalu penuh. Pesanan datang, saya cicipi kuahnya, yah memang terasa sedikit berbeda kalau dibandingkan dengan kedai Soto Ayam lainnya yang pernah saya coba. Tapi kenapa lumayan terkenal.
Ketika saya secara tidak sengaja melihat bagaimana pelayan di sana berinteraksi dengan pelangaannya, saya menemukan hal yang sama dengan bubur ayam Mang Oyo yang di Bandung sana.
Keakraban.
Man Oyo nggak ragu-ragu buat menyapa dan bercanda dengan pelanggannya, sama seperti pelyanan yang ada di kedai soto ayam itu. Meskipun nggak kenal dengan pelanggannya, sapaan mereka terdengar hangat dan akrab. Orang jadi betah makan disana, bahkan rela antre.
Sepertinya stragegi ini juga diterapkan oleh rumah makan kelas atas, yang terkadang Chef-nya keluar dari dapur, menyapa pelanggannya, dan bahkan memenuhi rasa ingin tahu pelanggan yang ingin melihat kondisi dapurnya (saya baca di suatu majalah tentang ini...)
....
the truth is, saya nggak tau gimana mengakhiri tulisan ini, jadi....

Note: image was taken from gettyimage

No comments: