Monday, August 08, 2011

Pertanyaan

"Kamu, 5 tahun lagi mau jadi apa?"
Ini adalah tipe pertanyaan yang paling saya benci. Menjawab pertanyaan ini dengan baik merupakan cerminan pribadi seorang yang bertanggung-jawab - mempunyai perencanaan yang matang. Which is I'm not. Tapi tidak menjawab pertanyaan ini mencerminkan orang yang selalu pasrah. Which is I am. Padahal dengan semua tanggung-jawab yang saya punya, posisi pekerjaan yang sekarang saya jalani, saya harus menjadi orang yang bertanggung-jawab dan mempunyai perencanaan yang matang.
Saya menjalani hidup saya as it is, mengikuti aliran kehidupan kemana membawa saya pergi. Tanpa perencanaan. Lulus kuliah - daftar ke kampus - mengambil pelatihan penyiaran - bergabung dengan sebuah radio swasta - lulus kuliah - pindah ke Jakarta untuk menjadi jurnalis - pacaran - menikah - pindah jadi konsultan - punya anak.... Semuanya saya jalani tanpa perencanaan yang matang, tanpa diawali pertanyaan "Kamu nanti mau jadi apa?"
Malangnya, sore ini, sehabis tajil, teman di kantor menanyakan pertanyaan yang saya benci itu.
Merasa gengsi kalau tidak menjawab. Saya jawab: saya mau lima tahun kedepan saya bisa menemani putri jail ke sekolah.
Kalo masalah kerja gimana? Ya gue bisa kerja dari rumah kan? Freelance consultant lah, freelance writer atau apalah.
That's it

No comments: