Wednesday, January 21, 2015

Messy Desk

....
if anyone is going to reply with a clever comment like 'A messy desk is a sign of genus'; there is no Einstein or Picasso amongst us, I'm afraid.
....
Jadi memang setelah seminggu kerja di ahensi baru ini, gedung kantor kami pindahan. Dan itu sudah berjalan hampir tiga bulan.
Bos besar kami, kesal gara-gara sepertinya ruangan kerja divisi kami gak pernah rapih: masih ada beberapa kardus, komputer yang menyender tak berdaya di lemari; dan jangan lupa meja-meja yang penuh dengan barang prentilan.
Berhubung saya baru bergabung di tim ini, sepertinya gak terlalu banyak barang yang ada di meja saya.
Oke kembali lagi ke messy desk.
Bos besar sampe memberikan tautan ke link Forbes dan sebuah portal HR tentang kerugian messy desk.
Saya inget banget meja kerja saya yang paling berantakan adalah waktu saya jadi jurnalis dulu. Banyak tumpukan materi artikel di meja saya, souvenir-souvenir, de el el.
Meja kerja saya sepertinya mulai agak bersih setelah saya pindah ke ahensi, mungkin itu karena meja yang saya tempati agak lebih besar daripada meja waktu saya masih jurnalis. Saya ingat mejanya menyiku, jadi memang 'ruang'-nya agak luas. Jadi kelihatan agak rapih. Ini ditambah bos ahensi pertama saya yang juga cerewet masalah messy desk.


No comments: