Monday, April 13, 2015

Uang

Gue suka ngeliat anak kecil bermain: tawa lepas mereka, chemistry interaksi mereka, bahkan mungkin kejailan sesama mereka.
And the good thing is: mereka melakukannya dari hati. Mereka seakan gak punya beban untuk bermain. Mengalir begitu saja. Gak peduli mereka bermain dimana: mulai dari lorong supermarket, pinggir jalanan, atau mungkin kamar tidur mereka.
Anak kecil bermain sepenuh hati.
Dan karena itu gue suka ngeliat anak kecil bermain.
Cuma satu yang bisa ngerusak: ketika anak kecil diberi upah uang untuk bermain.
Somehow, itu bakalan ngerusak nuansa bermain mereka, anak kecil jadi bermain bukan dari hati mereka. Mereka bermain dengan tidak tulus. Apapun alasannya, berapapun nilainya.
Kalo gak salah ada istilah khusus untuk hal ini: peranan uang (upah) untuk merubah 'nuansa' dari kegiatan yang tadinya merupakan aktivitas murni tulus dari hati, jadi kegiatan yang berbayar sehingga menghilangkan kadar kemurniannya.
Well, it goes the same way with blogging.
Ada beberapa blog yang tadinya gue enjoy untuk baca. Materi untuk bloghopping.
Tapi lama-kelamaan gue jadi gak enjoy baca blog mereka karena artikel mereka jadi artikel yang berbayar. Mereka nulis sesuatu yang bukan dari hati mereka. Gak tulus. Apapun alasannya.
Gue gak menentang teman-teman blogger untuk nerima upah dari artikel berbayar itu: blog-blog mereka kok, terserah mereka dong mau ngisi apa-an.
But, please: ada cara-cara lain untuk monetizing blog kan?
Pikiran selintas menjelang tidur malam

No comments: