Wednesday, November 09, 2022

Corona

Akhirnya setelah empat (atau lima?) gelombang serangan virus Corona, gue kena juga yang namanya Covid. Mungkin untuk membuat sah semangat leye-leye males-malesan gue yang meningkat menjelang akhir tahun ini.

Bisa jadi tertular Putri Jail, bisa jadi tertular orang sembarang waktu main ke Pasar Modern BSD dan Mall di BSD waktu pas weekend nya.

Leye-leye ini membuat gue punya banyak kesempatan buat ngelamunin berbagai hal; salah satunya yang cukup signifikan adalah kepatuhan gue terhadap rutinitas. 

Kenapa gue selalu menghamba kepada yang namanya rutinitas? Hampir selalu gak nyaman dengan perubahan signifikan? Salah satunya adalah karena menurut gue rutinitas yang gue buat bisa membuat gue aman, merasa aman. Padahal yang namanya kehidupan, rasa aman itu ada sesuatu yang gak stabil.

Rutinitas membuat gue selalu bisa memperkirakan apa yang akan datang. Gue malas menggunakan kapasitas otak gue untuk memperkirakan hal-hal yang bisa terpicu diluar dari rutinitas. Padahal ini namanya kufur nikmat. Gue dikasih otak, masa gak dioptimalin?

Pengen rasanya sesekali keluar dari rutintias: misalnya cabut pergi jauh sendirian gak jelas kemana. Gue harus yakin bahwa semua yang gue tinggalin bisa berjalan semestinya. Gak perlu mikirin cucian, air galon mineral, gas yang habis.

No comments: