Wednesday, September 10, 2003

Dari sekian banyak stasiun TV…..kadang-kadang gw ngerasa salut sama Anteve.
Sejujurnya, ini juga akibat omongan temen gw yang selalu memperhatikan perkembangan media-media nasional, baik elektronik maupun cetak.
Anteve bisa dibiliang stasiun tv yang mempelopori program-program yang kemudian bisa berkembang pada saat disiarkan oleh stasiun tv lain.
Anteve adalah….
1. stasiun TV pertama yang menyiarkan acara dialog.
2. stasiun TV pertama yang secara intens menampilkan berita-berita kriminal, dan
3. stasiun TV pertama yang menayangkan program horor.
Khusus untuk acara yang dialog, sebenernya gw nggak terlalu mencermati. Tapi dua point terakhir yang kemudian nyadarin gw bahwa Anteve memang punya program-program yang menginspirasi TV lain untuk mengikuti program itu.
Berita-berita kriminal contohnya, dulu waktu gw masih kuliah, ampir tiap sore Anteve nyiarin berita-berita kriminal. Sampe-sampe ada temen gw yang bilang kalo Anteve adalah TV Pos Kota.
Akhirnya beberapa stasiun TV lain mulai menggarap berita-berita kriminal secara serius. SCTV kayanya stasiun TV yang mulai ngikutin Anteve dengan Buser-nya….terus Indosiar, dan akhirnya beberapa stasiun TV yang terhitung baru.
Sama juga kasusnya dengan program horror, kayanya Anteve deh yang pertama kali punya program cerita horor lewat Percaya Nggak Percaya…emang sih sebelumnya ada Kismis di RCTI…tapi program Percaya Nggak Percaya memicu TV lain untuk menggelar program serupa, bukan dalam bentuk sinetron, tapi lebih ke sifatnya liputan.
Cuman sayangnya ide-ide dan kreativitas yang ada di SDM Anteve nggak didukung sama manajemen keuangan yang cukup profesional. Anteve beberapa waktu yang lalu sempet keteteran karena beban utang yang banyak.
Akhirnya manajemen Anteve terpaksa mengurangi kinerja perusahaan. Itu bisa kita liat kalo kita sedang nonton Anteve….selama dua tahun kebelakang kayanya porsi iklan di Anteve berkurang cukup drastic. Selama jeda-jeda iklan yang ditampilin cumin iklan program acara. Sangat sedikit iklan-iklan yang merupakan pesanan dari luar perusahaan.
Gw sempet denger kalo Ical (Aburizal Bakrie) maki-maki manajemen Anteve waktu dia tau ada masalah finansial di Anteve. Gw tau itu dari sekretarisnya dia waktu gw masih liputan di perdagangan.
Sekretarisnya sendiri cerita kalo dia baru denger sekali itu Ical maki-maki orang karena kesalahan yang cukup fatal…….buset deh.
Sekarang manejemen Anteve gw denger dipegang sama salah satu anaknya Ical, dan selama semester I tahun ini gw liat Anteve udah mulai bisa agak-agak survive. Lagi-lagi gw ngeliat itu dari tayangan iklan yang ada di Anteve.
Moga-moga aja Anteve bisa tetap survive.

No comments: