Thursday, February 12, 2004
"...Akbar kayanya menang deh...posisinya 5-0...
sebenernya dari persidangan akbar ini udah ketauan peta pemilu nanti, liat aja PDI-P nggak bersuara sama sekali kan..."
Itu omongan rekan saya, mengomentari saat-saat akhir proses pembacaan keputusan MA Kasus Akbar Tanjung Kamis sore.
Dan akhirnya MA mengabulkan kasasi ketua umum DPP Partai Golkar itu, membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Padahal dalam kasus pidana korpusi dana non bujeter bulog senilai Rp40 miliar tersebut, dua terdakwa lain dikenakan vonis. Dadang Sukandar dan Winfreid Simatupang divonis hukuman 1,5 tahun dan denda Rp10 juta.
Memang selain PDI-P, PAN, PKN dan beberapa partai besar lainnya tampaknya tidak ambil peduli dengan kasus ini. Satu hal yang mencuat adalah Partai Golkar tentunya sudah membuat lobi-lobi politik untuk mempengaruhi suara parpol-parpol itu mengenai kasus Akbar Tandjung.
Kalau memang sudah terbayang peta politik pemilu tahun ini (yang notabene hasilnya sudah bisa 'terbaca' juga), apakah masih perlu kita berharap adanya penerapan sistim demokrasi yang baik di negeri ini?
Bagaimana dengan mahasiswa, apakah ada gerakan yang bakalan timbul? Tampaknya gerakan mahasiswa sekarang sudah tidak murni lagi berasal dari mahasiswa, karena sudah ada beberapa 'aktor' dibelakang gerakan mahasiswa.
whatever.....
oh btw
happy valentine pak akbar...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment