Tuesday, March 02, 2004

saya bersiap, duduk bersila lalu mengambil Al Qur'an untuk membaca surat Yaasin; untuk mengenang adik pertama saya yang telah meninggal beberapa waktu yang lalu.
tapi saya tertegun...saya hanya mengenakan celana pendek, sama sekali tidak memakai selembar sarung ataupun sehelai pakaian atasan. biasanya untuk ritual seperti ini saya selalu merapihkan diri saya dengan mengenakan pakaian yang pantas.
kenapa ya?...biarin deh
yang penting niat kan...

saya mulai membaca surat Yaasin, entah mengapa kali itu saya merasa agak kikuk untuk membaca ayat-ayat suci Al Qur'an. mungkin bukan Al Qur'an yang biasa saya baca, batin saya.
sambil membaca ayat-ayat suci, pikiran saya melayang pada kenangan adik pertama saya. dulu mungkin kami sering bertengkar, namun seiring perjalanan waktu dan kepindahan saya ke Jakarta, saya merasakan bahwa hubungan saya dengan adik-adik saya semakin dekat. benar kata pepatah, jauh di mata dekat di hati.
dia anak yang baik, berbakti kepada orang tua, sesekali pergi gaul dengan teman-teman di kampus. Tipikal anak kampus ideal. dia mempunyai beberapa kelebihan daripada saya, kakaknya. kelebihan yang mampu membuat saya dulu sempat iri, namun sekarang kelebihan yang dia miliki membuat saya bangga sebagai kakaknya.
kembali saya merasa aneh, kenapa rasa kehilangan ini tidak terlalu besar? kenapa tidak ada tetes air mata yang mengalir di pipi saya?
aneh...
tiba-tiba saya mendengar suara keras pintu garasi yang sedang ditutup. saya tersentak, karena biasanya yang melakukan rutinitas itu adalah adik pertama saya. sebagai anak lelaki terbesar setelah kepergian saya ke Jakarta, menutup pintu garasi adalah salah satu kewajiban dia.
lalu terdengar jeritan ibu saya memanggil namanya...
namun itu lebih menyerupai rintihan...
memelas...
beberapa kilatan bayangan timbul di benak saya...
adik saya telah meninggal...
tertabrak mobil...
kepalanya terbentur di bagian belakang
dan tidak pernah bangun lagi..
saya dikejutkan kembali oleh teriakan ibu saya...
saat itulah saya mulai terisak...
kenapa kamu yang harus duluan?
Aa pengen banget ngeganti-in tempat kamu
Aa nggak mau ngalamin perasaan ini

saya terisak...
....
....
saya terbangun dari tidur sambil menahan isakan tangis, tangan saya menggapai mencari handphone yang tergeletak di sekitar kasur...
call rumah...nada sambung terus
call teteh... nada sambung terus
call rumah...masih nada sambung
call teteh...voice mail
call adik pertama saya.....diangkat...
"kamu nggak apa-apa?"
"nggak"
Alhamdulillah
"baru bangun tidur ya?"
"ya A, tapi nggak apa-apa.."
"kok nelepon ke rumah nggak ada yang ngangkat?"
"mungkin kabel listriknya lagi di copot, mau nelepon ke rumah? bentar ya..."
.....
saya termenung...
mungkin selama ini saya masih belum menyadari arti penting kehadiran seseorang.
mungkin Dia ingin menyadarkan saya bahwa saya telah kehilangan sesuatu yang amat sangat berharga

ma'afin gw Wi...
terima kasih buat segalanya
....

No comments: