Friday, July 21, 2006

Tentang Pemerintah

Pagi ini, ketika mendengar i-radio dalam perjalanan ke kantor, tiba-tiba saya menyadari kemungkinan kenapa saya bosan pada kerjaan saya yang terdahulu sebagai jurnalis: saya bosan dengan semua kebohongan sumber-sumber berita; baik itu pejabat pemerintah atau eksekutif perusahaan swasta.
Sepertinya nggak ada bener semuanya
Padi tadi, penyiar i-radio, Rafiq (Bang kalo salah nulis namanya jangan digampar ya... hehehe) dan Putri membahas tentang alur informasi gempa, yang katanya sempat diperoleh oleh menristek sekitar 45 menit sebelum gempa melanda Pantai Selatan Laut Jawa. Tapi pada saat rapat kerja dengan Komisi VII kemarin, Kusmayanto Kardiman mengaku menerima informasi 4 menit setelah gempa terjadi.
Koran Tempo di headline utama hari ini menyebutkan ada 39 menit waktu yang disia-siakan pemerintah sejak Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (Pacific Tsunami Warning Center) dan Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan.
...
...
saya jenuh mendengar alasan kekanak-kanakan pemerintah. Data per 20 Agustus 2006 siang kemarin (masih dari Koran Tempo) sudah ada 547 korban tewas, 465 korban luka, 323 korban hilang, dan 51.541 orang jadi pengungsi di negeri sendiri.
Sementara pemerintah sampai sekarang masih saling lempar tanggung-jawab tentang tidak adanya tindakan-pencegahan yang harus diambil.
Masih ada yang lainnya; Badan Meteorologi dan Geofisika ngaku sudah mengirimkan sekitar 400 sms sesaat setelah terjadi gempa, kemana? Kemana-mana dong.... radio, pejabat, tv. Mereka juga katanya ngirim ke Kantor Berita 68-H (what this 'H' stand for anyway? somebody can tell me?) dan RRI (Radio Republik Indonesia)
Nyampe? ah kalo nyampe sih urusan nanti, yang penting kan niat. Parni Hadi dari RRI dan Mas Heru dari 68-H ngaku pihaknya nggak pernah nerima sms seperti itu.
Saya jadi berpikiran, mungkin orang yang tinggal di Indonesia harus menanggalkan nurani mereka, biar bisa tega-an. Cuek bebek aja. Seperti salah satu judul berita di halaman pertama Pos Kota hari ini: Cinta Sedarah Ditentang, Kakak Gergaji Adik ....

No comments: