Iya,
gimana caranya? Ada yang tau?
Seorang teman kuliah saya sempat memberitahu saya bahwa tiap-tiap kehidupan itu istimewa, kita menjalani hidup kita dengan kekhasan yang ada dalam diri kita masing-masing, dan itu membuat hidup kita istimewa.
Saya nggak meragukan itu, tapi saya meragukan kemampuan saya untuk mengingat hal-hal prentilan penting dalam kehidupan saya pribadi.
Saya, misalnya, nggak punya foto kelulusan waktu SMA dulu, saya nggak ikutan aksi corat-coret waktu kelulusan dulu, nggak punya foto-foto kegiatan pas kuliah, nggak punya foto-foto pas wisuda-an, atau hal-hal lainnya. Padahal kan, picture paint a thousand words....
Saya teringat, dulu pas masih SMP (kalo nggak salah) ayah saya mewajibkan saya menulis buku harian.
Duh, nggak penting banget sih...
begitu dulu pikir saya. Dan pada awalnya, hampir tiap minggu buku harian saya diperiksa.
Yang hari senin kok nggak ditulis? berulang kali pertanyaan serupa diajukan oleh ayah. Iya saya sering kelupaan atau ketiduran. Yang jelas, saya masih menganggap bahwa kebiasan menulis buku harian adalah kebiasan yang: nggak penting banget deh....
Menjelang akhir SMA, ketika saya membuka-buka lagi buku-buku saya, dan membaca buku harian saya.... kok saya pelan-pelan mengerti arti sebuah buku harian.
Mulai saat itu, saya agak getol menulis buku harian.
Tapi kenapa ya menulis buku harian sepertinya belum cukup untuk 'menangkap' momen penting dalam kehidupan? Saya sepertinya masih merasa ada sesuatu yang bisa saya kerjakan untuk membingkai jalan kehidupan saya lebih jauh. Buat Pendar.
Monday, May 28, 2007
Friday, May 18, 2007
Wednesday, May 09, 2007
Being Pessimist
I'm... that's my middle name... pessimistic. I'm not trying to limit our proposal though... just share my opinion...
Kutipan diatas diambil dari chatting saya dengan teman sekerja mengenai sebuah proposal. Dia sepertinya kesal karena saya selalu mengeluarkan pendapat yang negatif terhadap ide dan rencana-rencana kami. Being pessimistic.
Kenalkan, nama tengah saya 'pesimis'.
Saya harus akui bahwa sikap pesimis ini bawaan dari orok. I can't help it, or can I? Somebody willing to help me?
Dan sepertinya menjadi seorang pesimis membuat saya seakan terkekang untuk mengeluarkan ide-ide kreatif. Terlebih lagi dalam bidang pekerjaan saya yang terkadang menuntut pemikiran kreatif akan suatu hal.
Model copy-paste tidak selalu berguna dalam bidang pekerjaan saya ini. Mungkin juga di bidang pekerjaan lain.
Padahal salah satu juragan saya selalu berkoar-koar tentang think-out-of-the-box.... duh. Buat saya, 'box' ini adalah sifat pesimis. Saya jadi teringat cerita favorit saya KungFu Boy Chinmi.
Buat Chinmi, saat itu, yang namanya 'box' adalah benar-benar sebuah 'box' atau kotak. Kotak ini berisi belalang. Belalang yang selalu diam di dalam kotak itu hanya mampu meloncat setinggi kotak. Bandingkan dengan belalang yang tinggal di luar kotak, yang mampu meloncat beberapa kali lipat dari tinggi kotak.
Damn....I'm hate being pessimist.
Thursday, May 03, 2007
Tambah Tua
Apa indikasi kalau kita bertambah tua?
- Jarang nonton sinetron, dan ketika nonton sinetron, lalu secara nggak sadar ngasih komentar tentang para pemainnya: "ya ampun, ini sih anak kemaren sore, anak abg kok bisa maen sinetron seperti ini ya??" Padahal mungkin pemain sinetronnya sudah berumur pertengahan 20-an
- Kalau menggunakan kata sapa mbak, seperti: "Mbak, nomor rekening saya yang bener adalah....." lalu si mbak-mbak tadi menatap mata kita dengan pandangan mata dingin seakan berkata: "Mbak? kata siapa saya lebih tua daripada kamu? emang saya udah punya kerutan di wajah ya?....JAWAB..... AYO JAWAB...."
- Ketika baca koran, buka internet, atau nonton TV, agak terkejap ketika melihat Sherina atau Delia Septianti (known as Dea Ecoutez). "Perasaan dulu masih anak-anak deh..."
update (Minggu, 6 Mei 2007)
- Ketika melihat bantal guling: ya, ampun! nyaris lupa rasanya bantal! (Suhud)
- Ketika nonton si unyil tampil di extravaganza jadi inget "aduuuh itu tontonan favorit jaman SD!!" :D (Linda)
- Main bola sebentar-sebentar cedera (Deriz)
NB: Waktu pas nyari image untuk postingan ini dan nemu gambar diatas, jadi keingetan lagunya Adam Sandler: Grow Old With You
I wanna make you smile whenever you're sad
Carry you around when your arthritis is bad
All I wanna do is grow old with you
Ill get your medicine when your tummy aches
Build you a fire if the furnace breaks
Oh it could be so nice, growing old with you
....
note: picture was taken from corbis.
Tuesday, May 01, 2007
enak nggak enak
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
(sebenernya udah ada mood buat nulis disini, tapi ada kerjaan yang mendadak dari client, jadi mood-nya ilang. anyway cuman mau bagi gosip aja tentang nasib salah satu pejabat kita yang menikah lagi tahun lalu, yang sekarang ternyata ditinggal lari sama istri mudanya dengan 'membobol rekening' tabungan si suami - ayo-ayo wartawan infotainment... bekerjalah dengan giat-. Belum lagi nasib si Wolfowitz, presiden Bank Dunia, yang lagi disorot gara-gara masalah perempuan juga.... duh... ini kayanya bahan 'pembelajaran buat para kaum pria, kalo yang 'enak-enak' itu kadang-kadang bisa jadi nggak enak)
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
(sebenernya udah ada mood buat nulis disini, tapi ada kerjaan yang mendadak dari client, jadi mood-nya ilang. anyway cuman mau bagi gosip aja tentang nasib salah satu pejabat kita yang menikah lagi tahun lalu, yang sekarang ternyata ditinggal lari sama istri mudanya dengan 'membobol rekening' tabungan si suami - ayo-ayo wartawan infotainment... bekerjalah dengan giat-. Belum lagi nasib si Wolfowitz, presiden Bank Dunia, yang lagi disorot gara-gara masalah perempuan juga.... duh... ini kayanya bahan 'pembelajaran buat para kaum pria, kalo yang 'enak-enak' itu kadang-kadang bisa jadi nggak enak)
Subscribe to:
Posts (Atom)